31.3.11

Biografi Anggun

Anggun Cipta Sasmi merupakan putri dari Darto Singo, seorang seniman Indonesia dan Dien Herdina, seorang perempuan yang masih kerabat Keraton Yogyakarta. Mengawali kariernya dengan tampil di panggung Ancol di usia 7 tahun, Anggun kemudian merekam album anak-anak 2 tahun kemudian. Di bawah bimbingan Ian Antono, Anggun memulai debutnya di Indonesia di tahun 1986 melalui album Dunia Aku Punya. Pada usianya yang masih sangat muda Anggun telah berhasil menggapai puncak popularitasnya sebagai penyanyi rock di Indonesia dengan diraihnya penghargaan "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991". Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan mewujudkan impiannya menjadi artis bertaraf internasional. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang komposer besar Perancis, pada tahun 1997, Anggun berhasil merilis album internasional pertamanya, Snow on the Sahara, di lebih dari 33 negara di seluruh dunia. Ia lahir di Jakarta, 29 April 1974.

Saat ini Anggun bermukim di Perancis dan Kanada untuk melanjutkan karier internasionalnya. Sejak tahun 1997, album-album Anggun direkam dalam dua bahasa, Inggris dan Perancis. Dengan 4 album internasionalnya, Anggun tercatat sebagai salah satu penyanyi Asia paling sukses di luar Asia.

Masa kecil


Anggun merupakan putri pertama dari pasangan Darto Singo, seorang seniman Indonesia dengan Dien Herdina, seorang ibu rumah tangga yang masih keturunan keraton Yogyakarta. Anggun menempuh pendidikan dasarnya di sebuah sekolah di Jakarta, meskipun Anggun sendiri adalah Muslim. Anggun dibesarkan dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia 7 tahun Anggun digembleng latihan vokal setiap hari oleh ayahnya. Anggun diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Tidak hanya itu, Anggun juga diajarkan bermain piano. Dengan dimanajeri ibunya, Anggun kemudian mulai tampil di atas panggung, meskipun sering hanya dengan imbalan nasi bungkus. Pada usia 9 tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekan album anak-anak.

Saat menginjak usia 12 tahun, Anggun meluncurkan album rock pertamanya berjudul Dunia Aku Punya. Album tersebut diproduseri oleh gitaris rock terkenal Indonesia, Ian Antono. Album pertamanya mendapat sambutan yang lumayan di akhir tahun 1980-an. Nama Anggun mencapai puncak popularitasnya di tahun 1990 setelah merilis singel berjudul "Mimpi", kemudian disusul "Tua Tua Keladi" dan "Takut" yang menjadi hits saat itu. Anggun berhasil meraih penghargaan sebagai "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991".Anggun kemudian merilis banyak singel dan album, mengantarkannya menjadi penyanyi rock remaja papan atas di era awal 1990-an.


Di tengah puncak popularitasnya sebagai lady rocker di Indonesia, Anggun malah memutuskan untuk menikah muda pada tahun 1992 dengan Michel de Ghea, seorang warga negara Perancis. Anggun pertama kali bertemu dengan Michel saat mengadakan tour ke Banjarmasin.[8] Meskipun demikian, ternyata popularitas Anggun tidak meredup. Ia kemudian berhasil menjadi penyanyi termuda yang mendirikan perusahaan rekamanya sendiri, PT Bali Cipta Record.

Hingga tahun 1994, Anggun sudah tercatat sebagai penyanyi mapan di Indonesia dengan penjualan mencapai jutaan kopi. Selain telah memiliki perusahaan rekaman sendiri, Anggun juga telah memproduseri sendiri albumnya. Anggun telah merilis sebanyak 5 album solo yaitu Dunia Aku Punya (1986), Anak Putih Abu Abu (1991), Nocturno (1992), Anggun C. Sasmi... Lah!!! (1993) dan Yang Hilang (1994), ditambah belasan singel dan kompilasi.

Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan kariernya di Indonesia guna mewujudkan impiannya menjadi penyanyi bertaraf internasional. Ia kemudian menjual perusahaan rekamannya dan hijrah ke Eropa bersama suaminya, Michel de Ghea. Anggun menetap di London, Britania selama setahun untuk memulai kariernya lagi dari bawah. Ia rajin mengirim demo rekaman ke berbagai studio di Britania dan juga pergi ke klub-klub untuk memperkenalkan dirinya sebagai penyanyi. Biaya hidup yang tinggi di London, membuat uang hasil penjualan perusahaan rekaman Anggun habis sedikit demi sedikit. Anggun pun harus menerima kekecewaan tatkala semua demo rekamannya tidak mendapat respon positif. Anggun akhirnya berada pada kesimpulan bahwa kariernya tidak akan pernah tumbuh di Britania dan berencana untuk memulai karier di negara Eropa lain. Ia sempat berniat pindah ke Belanda, namun kemudian ia beralih ke Perancis.

Dua tahun setelah meninggalkan Indonesia, Anggun akhirnya berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besar Perancis yang pernah menangani album sejumlah penyanyi kenamaan seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman dan Jhonny Hallyday. Benzi terpikat oleh kemampuan vokal Anggun dan seketika menawarkannya untuk rekaman album. Anggun kemudian terbang ke Manila, Filipina untuk mengikuti audisi Sony Music International. Dalam audisi tersebut, Anggun berhasil menyisihkan para penyanyi dari berbagai negara hingga akhirnya berhasil mendapat kontrak Sony untuk 5 album. Sebelum masuk dapur rekaman, Anggun mempelajari bahasa Perancis di Alliance Français selama sebulan.

Pada tanggal 24 Juni 1997, album pertama Anggun bertajuk Au nom de la lune dilepas ke pasaran Perancis. Singel pertama Anggun, "La neige au Sahara", mendapat tempat di hati peminat musik Perancis bahkan hingga Belgia, Swiss dan Kanada. Singel ini tercatat sebagai lagu yang paling sering diputar di radio-radio Perancis tahun 1997 dan menjadi salah satu Hit Summer '97. Melalui album ini, kini Anggun berubah total dari seorang penyanyi rock tomboy menjadi penyanyi pop yang romantis dan sensual.  Album yang memuat elemen world music ditambah bunyi-bunyian instrumen tradisional Indonesia (tambur, seruling, kemiri) ini berhasil mereguk sukses dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di Perancis dan Belgia, menjadikannya seorang artis berbangsa Indonesia pertama yang berhasil meletakkan nama sejajar dengan artis-artis Perancis yang ada.

Setahun berikutnya, Anggun meluncurkan versi bahasa Inggris dari album pertamanya dengan judul Snow on the Sahara. Album ini dirilis resmi di lebih dari 33 negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Album ini berhasil meraih sukses dengan penjualan mencapai lebih dari satu juta keping, menjadikan Anggun sebagai penyanyi Asia terlaris di luar Asia. Singel "Snow on the Sahara" seketika menjadi hit dan berhasil mencapai posisi puncak di 15 negara, termasuk Italia dan Spanyol. Pada tahun 1999, singel ini juga berhasil menduduki posisi Top 5 pada UK Club Charts di Inggris dan terpilih sebagai lagu promo jam tangan mewah dunia, Swatch.

Album Snow on the Sahara dirilis di Amerika Serikat pada Mei 1998 oleh Epic Records. Anggun melakukan tour selama sembilan bulan di negara itu untuk mempromosikan albumnya.[19] Saat berada di sana, Anggun diundang oleh penyanyi Sarah McLachlan untuk tampil di Lilith Fair, sebuah festival musik wanita berkeliling Amerika. Anggun juga tampil di acara New York "Sessions at West 54th" dan menjadi satu-satunya penyanyi Asia yang mendapat kehormatan tampil pada acara Divas Live di Las Vegas. Anggun sempat muncul di media Amerika, seperti majalah Billboard dan Rolling Stone. Anggun juga beberapa kali tampil di TV Amerika, seperti dalam acara The Rossie O'Donnel Show dan wawancara di CNN Internasional dalam program World Beat.

Dengan 3 singelnya, Anggun berhasil menoreh sejarah dengan menjadi penyanyi Asia pertama yang memasuki tangga lagu Billboard. Singel "Snow on the Sahara" mencapai posisi 16 di Billboard Hot Dance/Club Play serta posisi 19 di Billboard Border Breaker charts. Lagu Anggun juga menduduki posisi kedua setelah Céline Dion dalam Billboard journalist's favourite singles of '98. Meskipun cukup fenomenal, album Anggun ini terbilang gagal di Amerika dan tidak mampu menembus tangga album Billboard 200. Album ini menduduki peringkat 23 di Billboard Heat Seekers Chart dan sampai saat ini terjual sekitar 200.000 keping di seluruh Amerika.

Anggun akhirnya resmi becerai dengan Michel de Ghea pada tahun 1999. Tahun berikutnya, Anggun juga memutuskan melepaskan kewarganegaraan Indonesia-nya. Perpindahan kewarganegaraan Anggun ini sempat menuai kontroversi di tanah air dan banyak pihak mempertanyakan nasionalismenya. Pada acara Kick Andy tahun 2006, Anggun menyatakan bahwa ia berpindah kewarganegaraan akibat susahnya birokrasi KBRI sehingga menyusahkannya sebagai penyanyi yang punya jam terbang cukup tinggi di luar negeri. Anggun juga menyatakan bahwa yang berganti hanyalah warna paspornya, sementara ia sampai kapanpun akan tetap menjadi orang Indonesia.

Album kedua Anggun dirilis pada tahun 2000 dengan judul Chrysalis (versi bahasa Inggris) dan Désirs contraires (versi bahasa Perancis). Album keduanya ini masih digarap oleh Erick Benzi, namun kali ini Anggun yang menulis semua lirik lagu berbahasa Inggris. Jika di album pertamanya bergenre etnik, maka kali ini Anggun mencoba unsur R&B dan Europop. Dirilis resmi di 15 negara di Eropa dan Asia, sayangnya album ini tidak lagi dirilis di Amerika Serikat, meskipun singel pertamanya sempat beberapa kali mengudara di radio-radio Amerika.

Album ini menelurkan hits berjudul "Still Reminds Me". Singel ini berhasil menduduki Top 5 dalam The Music & Media Europe Brokers Breakers Charts dan mencapai posisi puncak di Asian United Chart. Khusus pasaran Asia Tenggara, Anggun merilis sebuah singel berbahasa Indonesia berjudul "Yang 'Ku Tunggu". Album kedua Anggun ini kembali terjual di atas satu juta keping, bahkan berhasil meraih Gold di Italia hanya dalam waktu seminggu.

Pada akhir tahun 2000, Anggun mendapat undangan untuk tampil pada konser Natal di Vatikan bersama Bryan Adams. Anggun kemudian menggelar tur pertamanya keliling Eropa dan Asia. Konser pertama Anggun dimulai di Le Bataclan, Perancis pada 1 Februari 2001 dan berakhir di Kallang Theater, Singapura pada 30 April 2001. Anggun juga tampil di berbagai acara musik internasional diantaranya World Music Awards, MTV Awards, Top of the Pops, Silver Screen Awards, Women Inspire Awards, dan lainnya.

Dari tahun 2001 hingga 2003, Anggun terlibat dalam banyak proyek kolaborasi. Dari sejumlah kolaborasi yang dilakukannya yang cukup sukses yaitu dengan DJ Cam dalam lagu jazz "Summer in Paris" (2001), dengan Deep Forest pada lagu bercengkok Sunda, "Deep Blue Sea" (2002) serta duet dengan penyanyi rock terkenal Italia, Piero Pelù dalam singel "Amore Immaginato" (2003). Singel duet Anggun dengan Piero Pelu bahkan berhasil menduduki posisi puncak National Italian Airplay Chart selama 2 bulan.

Anggun juga terlibat dalam proyek 2 film besar Skandinavia, yaitu Anja & Viktor dan Open Hearts. Anggun merilis sebuah lagu berjudul "Rain (Here Without You)" untuk Anja & Viktor di tahun 2001. Tahun berikutnya, Anggun merilis album soundtrack Open Hearts di tahun 2002. Di album berbahasa Inggris ketiga ini, Anggun bekerja sama dengan 2 musisi asal Denmark, Jesper Winge Leisner and Niels Brinck. Singel dari album ini, "Open Your Heart", dinominasikan meraih penghargaan "Best Song" pada Danish Film Awards 2003.

Pencapaian karier Anggun mengantarkannya meraih sejumlah apresiasi. Ia dianugerahi penghargaan "The Cosmopolitan Asia Women Award" di tahun 2000 serta "The Women Inspire Award" di tahun 2002, sebagai penyanyi yang memberi inspirasi kepada seluruh wanita Asia atas kariernya sebagai penyanyi solo asal Asia yang sukses di dunia internasional. Pada Januari 2003, Anggun hadir di MIDEM Awards untuk menerima penghargaan prestisius, Diamond Award, yang diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Perancis. Penghargaan tersebut mengukuhkannya menjadi salah satu penyanyi berbahasa Perancis tersukses di luar Perancis.

Pada tahun 2003 Anggun memutuskan untuk menghentikan kerja samanya dengan Sony Music, meskipun kotraknya belum selesai. Langkah ini diambil Anggun akibat telah berubahnya struktur perusahaan itu di berbagai negara. Anggun juga memutuskan pindah ke Montreal, Kanada untuk memperlebar sayapnya di Amerika. Di sini pula Anggun kemudian bertemu jodoh dengan Olivier Maury, seorang sarjana politik Kanada dan mereka menikah di tahun 2004.

Anggun kembali tampil dengan album ketiganya berjudul Luminescence di tahun 2005. Berbeda dengan album-album terdahulu, kali ini untuk versi bahasa Perancis dan bahasa Inggris dirilis dengan judul yang sama. Setelah 5 tahun tidak merilis album studio, Anggun yang sebelumnya di bawah label Sony Music, kini pindah ke Universal. Selain itu, di album ini posisi Erick Benzi sebagai produser telah digantikan oleh nama-nama tersohor dalam dunia musik Perancis seperti Jean-Pierre Taieb, Lionel Florence, Evelyn Kraal, dan Jean Faque. Album ini berhasil meraih status Platinum di Eropa dan 4x Platinum di Asia.

 
Singel pertama dari album ini, "Être une femme", telah dinobatkan sebagai Lagu Paling Populer Tahun 2004 oleh Radio France International, sebuah stasiun radio bertaraf internasional di Perancis. Versi berbahasa Inggrisnya, "In Your Mind", merupakan lagu yang sangat populer di Asia. Di Timur Tengah, lagu ini berhasil mencapai posisi puncak tangga lagu Turki, Uni Emirat Arab, dan Lebanon. Singel kedua album ini, "Saviour", juga menjadi hit dan terpilih sebagai soundtrack dari film box office, The Transporter 2.

Pada tahun 2006, Anggun merilis ulang album Luminescence dengan menambahkan tiga lagu baru dan foto-foto terbaru. Singel terbarunya yaitu "Juste avant toi" atau "I'll Be Alright" telah direkam secara rahasia di Jakarta dan Bali. Di Perancis, Swiss, Belgia, dan negara berbahasa Perancis lainnya, Luminescence Repackage dipasarkan pada 21 Agustus 2006. Sebuah buku foto Anggun disertakan dalam setiap pembelian album tersebut. Pada tahun tersebut, Anggun juga melakukan duet dengan penyanyi legendaris Julio Iglesias dalam lagu "All of You".

Bertempat di Jakarta Convention Center, pada tanggal 25 Mei 2006, Anggun menggelar konser tunggalnya di Indonesia secara besar-besaran. Tiket yang disediakan yakni sebanyak 5.000 lembar seluruhnya habis terjual. Kompas menyebutnya sebagai salah satu konser terspektakuler sepanjang tahun. Anggun kemudian menerima penghargaan khusus dari Anugerah Musik Indonesia sebagai "Artis Internasional Terbaik".Anugerah khas itu diberikan atas keberhasilannya mengukir nama di luar negeri dan menaikan nama industri musik Indonesia di mata internasional. Menutup tahun itu, Anggun merilis kompilasi terbaik berjudul Best Of. Album ini menampilkan hits Anggun selama karier internasionalnya, ditambah tiga lagu lawas Anggun: "Mimpi", Bayang-Bayang Ilusi" dan "Takut", yang dinyanyikan ulang dengan iringan Andy Ayunir dan Orkestra Saunine.

Pada tahun 2007, Anggun terlibat dalam penggarapan film dokumenter berjudul Un Jour Sur Terre atau Earth. Anggun bertindak sebagai narator dan merilis singel soundtrack dari film tersebut. Di akhir tahun 2008, Anggun merilis album keempatnya bertajuk Elevation. Di album ini, Anggun mengubah total aliran musiknya dengan memasukan jenis musik hip hop dan urban. Anggun menggandeng produser hip hop asal Amerika Serikat, Tefa dan Masta. Anggun juga berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi rap diantaranya Pras Michel (personel The Fugees), Sinik dan Big Ali serta Laurent Wolf dan Tomer G. untuk meremix lagu-lagunya. Di Indonesia, sebelum dirilis resmi pada 1 Desember 2009, album ini bahkan telah mendapat penghargaan Double Platinum.

Singel pertama dari album ini yaitu "Si tu l'avoues" untuk pasaran Perancis, "Crazy" untuk pasaran internasional, serta "Jadi Milikmu" untuk pasaran Indonesia.

Pada tahun 2009, Anggun menggelar konser di 4 kota di Indonesia bertajuk "Crazy Phenomenal". Dalam pegelaran ini Anggun menggandeng sejumlah penyanyi populer Indonesia, di antaranya Bunga Citra Lestari, Dewi Sandra, Pinkan Mambo, dan Glenn Fredly.

Pada tahun 1992, Anggun menikah muda dengan dengan Michel de Ghea, seorang pria berkebangsaan Perancis. Konon pernikahan ini awalnya kurang disetujui oleh pihak keluarga Anggun karena perbedaan usia yang besar dan usia Anggun yang masih terlalu muda untuk menikah. Bersama Michel, Anggun kemudian hijrah ke Eropa untuk mewujudkan mimpi besarnya. Pasangan ini menetap di London, Inggris sejak tahun 1994, lalu kemudian pindah ke Paris, Perancis. Namun sayangnya setelah 7 tahun, pernikahan ini kandas di tahun 1999.

Sejak menetap di Montreal, Kanada pada tahun 2003, Anggun mulai menjalin hubungan dengan Oliver Maury, seorang sarjana politik Kanada. Setahun berikutnya, hubungan ini berlanjut ke jenjang perkawinan melalui upacara sederhana di Bali. Maury kemudian diangkat sebagai manajer Anggun. Namun kemudian pernikahan ini kembali kandas di tahun 2006.

Anggun kemudian menjalin hubungan dengan Cyril Montana, seorang penulis Perancis. Pada 8 November 2007, Anggun melahirkan putri pertamanya yang diberi nama Kirana Cipta Montana Sasmi.

Anggun merupakan salah satu artis yang sangat peduli pada masalah sosial. Sejak karier internasionalnya, Anggun telah terlibat dalam banyak proyek album amal, diantaranya Ensemble contre le Sida (1998), Les enfoires (1999), Les Restos du coeur (1999), Echoes from Earth (2000), Les voix de l'espoir (2001), Gaia (2002), le Concert pour la Paix (2003), Genesis (2004) (duet bersama Peter Gabriel), "L'or de nos vies" (2005) (singel kampanye melawan AIDS), "Pour que tu sois libre" (singel amal tahun 2007). Anggun juga telah banyak mengadakan konser-konser amal bersama para musisi di Eropa, sebut saja Konser Melawan AIDS di tahun 2006 di Monako dan Konser Melawan Malaria di Swiss yang didukung beberapa musisi dari 5 benua.

Pada tahun 2005, Anggun dinobatkan sebagai ambassador atau juru bicara Perserikatan Bangsa Bangsa untuk skim mikrokredit. Anggun ditunjuk PBB untuk menyukseskan pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Pada tahun 2007, Anggun juga terpilih sebagai "Marraine de l'environnement" (duta lingkungan hidup) serta mendapat penghargaan "Le Grand Couer de l'annee" atas kontribusinya dalam sejumlah permasalahan sosial dan lingkungan hidup di Perancis. Di Indonesia, pasca tsunami menyerang negara-negara Asia pada tahun awal tahun 2004, Anggun terbang ke Aceh untuk membantu rehabilitasi di sana.

Anggun merupakan salah satu penyanyi yang tidak terlalu tertarik dengan bidang di luar dunia tarik suara, termasuk menjadi duta atau model iklan. Ia sudah sering menolak tawaran iklan yang datang padanya. Menurut Anggun, ia memang sengaja menunda keinginannya untuk menjadi bintang iklan, karena menurut adat di Eropa, bila menolak tawaran, reputasi malah semakin meningkat. Pada tahun 2005, Anggun untuk pertama kalinya menerima tawaran sebagai duta dari produk jam tangan mewah asal Swiss, Audemars Piguet.

Pada tahun 2008, Anggun kembali menerima tawaran sebagai ambassador dari produk sampo asal Amerika Serikat, Pantene, serta merek susu asal Selandia Baru, Anlene. Awalnya Anggun sempat menolak tawaran Anlene, tapi karena misi yang di bawa Anlene untuk pemberantasan osteoporosis di Indonesia, Anggun pun tertarik menjadi duta produk Anlene.

Di awal kariernya sebagai penyanyi rock, Anggun amat dikenal akan penampilannya yang tomboi dan khas. Gaya berbusananya saat itu: menggunakan baret miring, celana pendek, jaket paku-paku, dan sepatu boot, sempat menjadi tren di era awal 1990-an. Namun, sejak bertransformasi menjadi penyanyi internasional di tahun 1997, Anggun mengubah total genre musik termasuk penampilannya menjadi lebih feminin dan seksi. Penampilan khas wanita Asia dengan rambut hitam panjang dan kulit sawo matang merupakan ciri khas yang selalu dipertahankannya. Untuk menunjang penampilannya, Anggun telah banyak mendapat bantuan para desainer kondang dari seluruh dunia, diantaranya Azzedine Alaïa, Dolce & Gabbana, Roberto Cavalli dan lainnya. Berkat penampilannya, Anggun didaulat sebagai juri dalam kontes kecantikan Miss France 2009.

Akibat penampilannya yang terlalu seksi, Anggun pernah tersandung masalah pornografi. Video klip "Saviour" milik Anggun yang dirilis tahun 2006 sempat dicekal di Indonesia karena terganjal RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi yang saat itu sedang hangat-hangatnya dibahas. Anggun merasa kecewa dan menyatakan penolakannya terhadap RUU tersebut.

Anggun juga dikenal sebagai penyanyi Asia yang berkarakter kuat dan sangat menjiwai lagu-lagunya. Anggun memiliki jenis vokal kontralto yang cukup kuat dan powerfull dengan jangkauan lebih dari 3 oktaf.Dengan modal vokalnya, Anggun mampu menyanyikan hampir seluruh genre musik mulai dari rock, pop, etnik, jazz, elektronika, urban, house, R&B, hingga hip hop.

Pada tahun 2010, rencananya film yang dibintangi oleh Anggun yang berjudul "Ces Amours La" yang disutradarai oleh sutradara pemenang Oscar, Claude Lelouch akan dirilis. Film ini dibintangi oleh sejumlah artis-artis Perancis ternama yaitu, Samuel Labarthe, Dominique Pinon, Jacky Ido, Gilles Lemaire, Judith Magre, Anouk Aimée, Zinedine Soualem, Liane Foly, Boris Ventura Diaz, Christine Citti, Gisèle Casadesus, Anggun, Salomé Lelouch dan Lise Lamétrie.

www.wikipedia.org

28.3.11

Profil Metallica



Metallica didirikan pertama kali di Los Angeles - Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack. Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.

Formasi pertama Metallica adalah Lars Ulrich (drum), James Hetfield (vokal dan gitar), Lloyd Grant (gitar) dan Ron Mc Govney (bass). Formasi inilah yang kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Hit The Light, yang kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1981.

Setelah Metal Massacre beredar, Grant dan Ron mengundurkan diri. Posisi Grant digantikan oleh Dave Mustaine dan posisi Ron digantikan Cliff Burton. Formasi ini kemudian pada Juli 1982 mengeluarkan demo-album No Life Till Leather. Demo inilah yang kemudian mengantarkan Metallica mendapatkan agen dan kemudian hijrah ke New York.

Pada 1983, Metallica berencana akan melakukan tur pendek kebeberapa kota. Sayang Hetfield dan Mustaine malah terlibat perseteruan, hingga akhirnya Mustaine keluar dan kemudian mendirikan Megadeth. Posisi Mustaine digantikan oleh Kirk Hammett , gitaris dari grup Exodus. Formasi ketiga inilah yang kemudian mengeluarkan album Kill 'Em All pada bulan Mei 1983.

Pada tahun 1984, Metallica semakin besar dengan menerbitkan album Ride the Lightning. Album ini bertahan 50 minggu dalam Billboard Top 200. Demi memperlancar promosi mereka juga mengeluarkan mini album Jump In The Fire.

September 1985, Metallica memproduksi album Master Of Puppets. Kembali Metallica masuk Billboard Top 40 selama 72 minggu. Album ini merupakan album yang meraih platinum tanpa single dan video.

Tanggal 27 September 1986, dalam perjalanan tur ke Skandinavia - bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan Cliff Burton (bass) meninggal dunia. Peristiwa ini begitu memukul seluruh anggota band. Bahkan Dave Mustaine yang telah mendirikan Megadeth, mengenang kematian Cliff dalam lagu In My Darkest Hour (album Megadeth: So far.. So Good.. So What!). Oktober 1986, posisi Cliff Burton digantikan oleh Jason Newsted, basis dari grup Floatsam And Jetsam.

Album ...And Justice For All beredar September 1988. Disinilah Metallica mulai mengeluarkan video klip. Video pertama mereka adalah untuk lagu One, video ini mencapai nomor 1 di MTV. Keberhasilan ini kemudian mendorong produksi video klip Cliff 'Em All sebuah video kenangan untuk Cliff Burton.

Akhir 1990 album Metallica direkam. Album ini membuat Metallica mencapai penjualan quadruple platinum dan menjadi album nomor satu di delapan negara Amerika dan Eropa. Serta meraih penghargaan Grammy Award, kategori Penampil Metal Terbaik dua tahun berturut-turut.

Basis jason Newsted mengundurkan diri dari band setelah bersitegang dengan James Hetfield. Perseteruan ini disebabkan Jason Newsted lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota band yang lain menganggap Metallica harus diutamakan, meskipun pada saat itu Metallica sedang vakum.

Grup ini pada saat ini beranggotakan Lars Ulrich (drums), James Hetfield (vokal dan gitar), Kirk Hammett (gitar) dan Robert Trujillo (bass). Mantan anggota lainnya termasuk Ron McGovney (bass), Dave Mustaine (gitar), Cliff Burton (bass) dan Jason Newsted (bass).

Pada tanggal 10 Agustus 2008 Metallica akhirnya telah menyelesaikan proses rekaman album studio baru mereka yang ke sembilan "Death Magnetic" yang akan diluncurkan pada tanggal 12 September 2008 di seluruh dunia.

Album tersebut diproduseri oleh "Rick Rubin" dan proses rekaman dilakukan di Sound City Studios, Shangri La Studios dan di studio Metallica sendiri.

Single dan video klip pertama mereka "The Day That Never Comes" akan dirilis akhir bulan ini. Sebagai tambahan anda dapat mengunduh semua lagu dari album tersebut untuk digunakan dalam game "Guitar Hero III" pada hari saat peluncuran album "Death Magnetic" tersebut. dan datengnya gitaris baru kirk cristhopher john.

ALBUM :

  • Kill 'Em All (1983)

  • Ride the Lightning (1984)

  • Master of Puppets (1986)

  • ...And Justice for All (1988)

  • Metallica (1991)

  • Load (1996)

  • ReLoad (1997)

  • St. Anger (2003)

  • Death Magnetic (2008)


SINGLE :
















































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































YearSongPeak chart positionsRIAA Cert.Album
USUS Main.US Mod.UKAUSFRACANCAN
Alt
SWEFINDENNORGERAUTSWINLDNZL
1983"Whiplash"Kill 'Em All
"Jump in the Fire"3830
"Seek & Destroy"6
1984"Fade to Black"7100Ride the Lightning
"Creeping Death"
1985"For Whom the Bell Tolls"1252
1986"Master of Puppets"8Master of Puppets
"Battery"6
"Welcome Home (Sanitarium)"1212
1988"Eye of the Beholder"27...And Justice for All
"...And Justice for All"
"Harvester of Sorrow"2030
1989"One"3551338343122313Gold
1991"Enter Sandman"161051017141911108PlatinumMetallica
"Don't Tread on Me"21
"The Unforgiven"351015102832472524
1992"Nothing Else Matters"3476810411214233265411
"Wherever I May Roam"8222514102826230228
"Sad but True"9872048315421042
1996"Until It Sleeps"101275156112151222511GoldLoad
"Ain't My Bitch"158
"Hero of the Day"60117217103839292521
"Mama Said"19242441458
1997"King Nothing"90367
"Bleeding Me"6
"The Memory Remains"2831364254132020301523ReLoad
1998"The Unforgiven II"5921598981823181622
"Better Than You"7
"Fuel"1074312495575335
"Turn the Page"7813911831371123194222Garage Inc.
1999"Whiskey in the Jar"102129145151642330554741
"Die, Die My Darling"2682
"No Leaf Clover"74118413509409941S&M
2000"I Disappear"7611135204511252814252036Mission: Impossible II
2003"St. Anger"1072179152495461517281238St. Anger
"Frantic"2122162259134652130572223
2004"The Unnamed Feeling"2842236037231024424720
"Some Kind of Monster"195
2007"The Ecstasy of Gold"21We All Love Ennio Morricone
2008"Remember Tomorrow"31Maiden Heaven: A Tribute to Iron Maiden
"The Day That Never Comes"311519189313125322014Death Magnetic
"My Apocalypse"6785138281531595633
"Cyanide"501194848191432315
"The Judas Kiss"112157971442013
"All Nightmare Long"79055441115517
"That Was Just Your Life"916
"The Unforgiven III"114251204189341624812
2009"Broken, Beat & Scarred"575364357425
"—" denotes releases that did not chart or were not released in that country.

PERSONIL SEKARANG :

  • James Hetfield – lead vocals, rhythm guitar (1981–present)

  • Lars Ulrich – drums, percussion (1981–present)

  • Kirk Hammett – lead guitar, backing vocals (1983–present)

  • Robert Trujillo – bass, backing vocals (2003–present)


GRAFIK PERSONIL DARI WAKTU KE WAKTU :

26.3.11

Biografi Donny Fattah

Donny Fattah


Donny Fattah Gagola adalah musisi, pencipta lagu Indonesia dan salah satu pendiri sekaligus bassis grup musik God Bless dan pernah tercatat sebagai anggota grup musik Gong 2000. Donny sering terlibat dalam penggarapan album beberapa penyanyi yang bernuansa rock seperti Ikang Fawzi, Nicky Astria. Ia lahir di Makassar, 24 September 1949.

Donny terjun ke dunia musik sejak umur belasan tahun dan sempat bergabung dengan Fancy Junior. Donny Fattah, sang pembetot bass God Bless merupakan salah satu pendiri dan pilar utama grup rock, di samping Achmad Albar, Fuad Hassan(alm), Yockie, dan Ludwig Lemans. Karier bernusik dimulai ketika mereka menggebrak pentas rock di Lemans Pub. Waktu itu masih memakai nama Crazy Wheels yang merupakan cikal bakal lahirnya God Bless yang dibentuk pada 5 Mei 1973, ketika mereka menembus panggung Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Cabikan bass gitarnya banyak memberikan sumbangsih terhadap warna musik dan Donny merupakan tipikal pemain bass yang selalu melakukan improvisasi, ketika beratraksi di atas panggung. Ia diajarkan oleh para pemain bass top dunia, seperti Stanley Clarke dan Geedy Lee (Rush), permainannya semakin canggih dan selalu dinobatkan sebagai jawara bass Indonesia. Gaya Donny sempat menjadi trendsetter bagi para pemain lokal, termasuk di Malaysia dan Singapura. Ia memperkenalkan teknik funky thump yang diciptakan oleh pemain bass nomor satu dunia tahun 1978, Stanley Clarke. Teknik itu sempat menjadi tren baik di Indonesia maupun di beberapa negara di ASEAN.

Lima album plus dua single hit telah ia lahirkan bersama God Bless. Hal itu merupakan bukti kuat bahwa Donny tidak pernah absen dalam proyek album-album God Bless. Bagi para fans grup ini dan pecinta musik rock nusantara tentu sudah tidak asing lagi dengan lagu-lagu karya Donny seperti Semut Hitam, She Passed Away, Musisi, Anak Adam atau Setan Tertawa.

Di tengah kepadatan jadwal show God Bless selama kurun waktu 1974-1976, Donny secara mengejutkan membuat proyek D&R yang berarti Donny dan Rudy Gagola. Album perdana D&R bertajuk Bawaku Serta dirilis tahun 1975 di bawah label Pramaqua. Album itu meledak dan menghasilkan beberapa hit antara lain Mimpi dan Datanglah Trang. Album ini banyak menggandeng penyanyi-penyanyi top seperti Achmad Albar, Ida Noor, dan Djatu Parmawati. Sementara untuk musisi pendukung dibantu oleh Jockie Surjoprajogo, Keenan Nasution, Aries, Tommy, dan Leo. Untuk lirik banyak dibantu oleh Theodore K.S.

Proyek D&R berlanjut ketika merilis album kedua Episode (1978) produksi Jakson Records & Tapes. Album ini berbeda dengan album pertama baik dari segi lirik dan musik. Liriknya lebih banyak berisikan kritik sosial dan banyak memasukkan bunyi-bunyi sound effect yang disesuaikan dengan judul setiap lagu.

Pada saat God Bless mengalami kevakuman, Donny diajak Setiawan Djody untuk memperkuat formasi Kantata tahun 1990 yang menghasilkan album pertama berjudul Kantata Takwa. Proyek Grup Kantata ini berlanjut dengan menghasilkan album Kantata Samsara, Kantata Takwa Samsara, dan album Live di tahun 1999 yang berbuntut kerusuhan. Selain itu, Donny juga diajak Ian Antono untuk memperkuat formasi Gong 2000 tahun 1990 dan menghasilkan tiga album rekaman dan dua album konser yaitu Bara Timur, Laskar, dan Prahara. Sedangkan dua album konser yaitu Live in Jakarta 1992 dan 1 jam bersama Gong 2000.

Beda dengan posisinya di Kantata yang tidak ada lagu hasil karyanya, dalam formasi Gong 2000 donny Donny aktif menulis lagu antara lain Basa-Basi, Mulut-Mulut atau Penantian.

Tahun 2002, Donny kembali berkumpul untuk kembali mengaktifkan God Bless. Donny, Ian, dan Albar akhirnya sepakat untuk mengaktifkan lewat formasi baru. Waktu itu, mereka mengajak Abadi Soesman yang sempat bergabung di era 1979-1981, serta dua wajah baru yang masih muda yaitu Iwang Noorsaid dan Inang Noorsaid. Kemunculan formasi baru ini sangat menyita perhatian publik, apalagi ketika mereka melakukan serangkaian tur dari cafe ke cafe yang dipadati oleh para maniak God Bless dan para pecinta musik cadas.

MUSIKOGRAFI :

Bersama God Bless



  • God Bless - 1975

  • Cermin - 1980

  • Semut Hitam - 1988

  • Raksasa - 1989

  • Apa Kabar - 1997

  • The Story of God Bless (1990) - kompilasi

  • 18 Greatest Hits of God Bless - (1992) - kompilasi

  • Vonis (1991) - Single

  • Aku Bersaksi (1999) - Single

  • Godbless 36th - 2009


Bersama Gong 2000



  • Bara Timur - 1991

  • Gong Live - 1992

  • Laskar - 1993

  • 1 jam bersama G2000 - 1999

  • Prahara - 2000


Bersama Kantata



  • Kantata Takwa (1990)

  • Kantata Samsara (1995)

  • Kantata Takwa Samsara (1997)

  • Kantata Takwa Samsara Live (1999)


Bersama D&R, Solo dan Musisi Pendukung



  • D&R Mimpi (1976)

  • D&R Episode (1978)

  • D&R Sesuatu yang Indah (1980).

  • Lagu Untukmu (Donny & Friends - 1987).

  • LCLR 1977 (1977)

  • LCLR 1978 (1978)

  • Tragedi (album Titiek Hamzah - (1982)

  • Cinta Di Kota Tua Single (Nicky Astria - (1990)

  • The Road (side B album Duo Kribo Vol.2-1978).


Bersama Power Metal



  • Power One (1990), dalam album ini Donny Fattah menyumbangkan dua buah lagu yaitu Pengakuan dan Mas&Mis Merozoth


WWW.WIKIPEDIA.ORG

25.3.11

Biografi Sherina Munaf

SherinaSherinaSherinaSherina

Sherina populer sejak usia belia. Penampilannya yang lugu sebagai anak-anak, namun berkemampuan vokal selayaknya orang dewasa, membuat banyak dikagumi. Penggemarnya pun tidak hanya usia anak-anak, namun orang-orang yang lebih tua dari dirinya menyukai lagu-lagunya.

Gadis yang memiliki nama Sinna Sherina Munaf itu, mulai meririlis debut albumnya pada 1999 dengan album Andai Aku Besar Nanti. Dalam album tersebut berisi lagu-lagu Andai Aku Besar Nanti, Pelangiku, Kembali ke Sekolah.

Berikutnya, gadis kelahiran Bandung, 11 Juni 1990 itu merilis album keduanya, Petualangan Sherina, yang juga diangkat menjadi film layar lebar. Film yang dibintanginya bersama Didi Petet, Mathias Muchus dan Butet Kertaradjasa itu sekaligus menjadi debut Sherina sebagai bintang film, meski filmnya yang lain belum pernah ada.

Memasuki usia remajanya, Sherina kemudian merilis album My Life dengan lagu andalan My Life, Aku Tlah Dewasa dan Clik Clok.

Pada 2007 putri pasangan Triawan Munaf dan Luki Ariani ini, kembali muncul dengan album baru. Pada album bertajuk Primadona , Sherina tampil dengan gaya barunya yang dewasa dan lagu-lagu dewasa yang diciptakannya sendiri.

SherinaSherinaSherinaSherina

Meksi masih muda, namun kemampuan Sherina dalam menciptakan lagu tidak bisa dianggap remeh. Di tahun 2008, Sherina yang pernah menjadi kekasih Kevin Aprilio ini dipercaya menyumbangkan lagu pada soundtrack film AYAT-AYAT CINTA. Dengan single Jalan Cinta, Sherina menunjukkan kiprahnya sebagai pencipta lagu sekaligus penyanyi.

Dalam film fenomenal LASKAR PELANGI di tahun 2008, Sherina yang bersahabat dengan aktor Derby Romero ini kembali dipercaya untuk menyumbangkan lagu untuk soundtrack film ini. Ku Bahagia adalah single yang dibawakan dan diciptakan oleh Sherina untuk film LASKAR PELANGI.

Lama tak terdengar berita tentang Sherina, tiba-tiba pada Mei 2009 ia mendapat gosip tak sedap. Ia diberitakan telah menjadi korban perkosaan. Bahkan kabarnya salah satu pelakunya adalah sahabatnya sendiri, Derby Romero.

Bahkan di beberapa media online, mencatut nama KapanLagi.com sebagai media yang menyebarkannya. Sherina sendiri tidak mau menanggapi gosip ini. Namun sang ibu, Lucki Ariani membantah bahwa berita tersebut sama sekali tidak benar.

Gadis yang sedang menjalin hubungan dengan penulis Kambing Jantan, Radika Ditya ini merupakan artis yang total dalam berkarir di dunia musik. Demi mengasah kemampuannya itu, ia berencana akan menuntut ilmu di Berklee College of Music, Amerika.

Langkah ini diambilnya karena sistem pendidikan di lembaga itu sangat bagus. Sherina siap hidup mandiri dan sedang getol mempelajari bahasa Inggris yang menjadi kendalanya.

Prestasi di luar dunia musik juga dikantongi Sherina, setelah majalah musik Rolling Stones menganugerahkan Rolling Stones Editors Choice Awards kepada Sherina sebagai The Twitter Princess. Anugerah diberikan pada 7 Mei 2010.

Pada pertengahan Mei 2010, Sherina dikabarkan mengakhiri hubungan dengan Raditya Dika setelah 7 bulan berpacaran. Kabar ini secara tersirat diakui keduanya lewat akun twitter masing-masing.

Tidak lama, Sherina sempat dikabarkan dekat dengan Vidi Aldiano, namun tidak ada kelanjutan kabar mengenai kedekatan mereka.


Pada awal September 2010, Sherina tertangkap kamera sedang bergandengan tangan dengan Rizki Alexa, gitaris band Alexa pada satu acara. Kemesraan yang ditunjukkan keduanya juga menimbulkan spekulasi tentang hubungan cinta yang terjalin diantara keduanya.

Hal ini ditanggapi Sherina lewat akun twitternya, yang dengan tersirat membenarkan bahwa Rizki adalah kekasihnya yang baru.

 

Iklan



  • Pediasure

  • Tini Wini Biti

  • Maybelline

  • Panasonic

  • Polytron

  • Layanan Masyarakat Mata Kasih

  • Telkomsel Simpati Freedom

  • dan lain-lain


Adv (Brand Ambassador/Icon)



  • Keju Kraft

  • Pediasure

  • Tini Wini Biti

  • Campaign "Ayo Sekolah" Phase 3

  • Iklan Layanan Masyarakat Mata Kasih

  • Vidoran vision

  • UNICEF

  • Madurasa

  • Curcuma Plus

  • My Noodles

  • Polytron

  • My Indonesia : Indonesian Tourism Campaign

  • Telkom

  • Duta Lingkungan Hidup

  • Panasonic Gobel Indonesia Brand Ambassador

  • Mango

  • Grand Indonesia Icon

  • Maybelline New York

  • Nokia

  • Casio

  • Freshkon softlens

  • Simpati Freedom - Telkomsel

  • Ford Fiesta

  • Nature - E

  • Duta MTV Staying Alive 2010


 

www.kapanlagi.com


www.wikipedia.org

Marco Van Basten

Marcell "Marco" van Basten adalah seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Belanda. Ia adalah mantan pelatih tim sepak bola Belanda dan mantan pelatih Ajax Amsterdam. Sebelumnya, semasa masih menjadi pemain ia bermain untuk tim Ajax Amsterdam dan A.C. Milan di tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Ia dikenal sebagai salah satu penyerang depan yang handal di sepanjang sejarah dan mencetak sebanyak 276 gol dalam kariernya. Dikenal atas kekuatannya dalam penguasaan bola, kemampuan taktis serta tendangan keras dan volinya yang spektakuler, van Basten meraih penghargaan Pemain Sepak bola Terbaik Eropa sebanyak tiga kali (tahun 1988, 1989 dan 1992) juga Pemain Terbaik Dunia FIFA di tahun 1992. Kariernya sangat singkat, pada umur 29 tahun, ia sudah pensiun karena cederanya yang parah dan kambuhan. Bahkan, pada penghormatan terakhirnya di San Siro, membuat pelatih Milan saat itu, Fabio Capello menangis. Ia lahir di Utrecht, Belanda, 31 Oktober 1964.

PEMAIN :












































































































































































































Club performanceLeagueCupContinentalTotal
SeasonClubLeagueAppsGoalsAppsGoalsAppsGoalsAppsGoals
NetherlandsLeagueKNVB CupEuropeTotal
1981–82AjaxEredivisie1110-21
1982–8320954-2513
1983–84262841203229
1984–85332242454129
1985–86263710202937
1986–87273176964343
ItalyLeagueCoppa ItaliaEuropeTotal
1987–88MilanSerie A1135530198
1988–893319549104733
1989–90261941743724
1990–91311110203411
1991–92312574-3829
1992–93151321562220
TotalNetherlands13312822131711172152
Italy1479024152720198125
Career total28021846284431370277


































































































Informasi Pribadi
Nama lengkapMarcel van Basten
Tanggal lahir31 Oktober 1964 (umur 46)
Templat lahirUtrecht, Belanda
Tinggi1.88 m (6 ft 2 in)[1]
Posisi bermainPenyerang
Informasi klub
Klub saat iniPensiun
Karier muda
1981–1982Ajax
Karier senior*
TahunTimApps(Gls)
1982–1987Ajax133(128[2])
1987–1993Milan147(90)
Total280(218)
Tim nasional
1981Belanda U2115(13)
1983–1992Belanda58(24[2])
Manajer tim
2003–2004Jong Ajax
2004–2008Belanda
2008–2009Ajax

24.3.11

Profil Sujiwo Tejo

Agus Hadi Sudjiwo atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo adalah seorang budayawan Indonesia. Ia adalah lulusan dari ITB. Sempat menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayang. Selain itu ia juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film seperti Janji Joni dan Detik Terakhir. Selain itu dia juga tampil dalam drama teatrikal KabaretJo yang berarti "Ketawa Bareng Tejo". Ia lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962.

Dalam aksinya sebagai dalang, dia suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. Ia seringkali menghindari pola hitam putih dalam pagelarannya.

Saat kuliah di jurusan Matematika dan jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, hasrat berkesenian Sujiwo mulai berkembang. Saat itu Sujiwo Tejo menjadi penyiar radio kampus, main teater, dan mendirikan Ludruk ITB bersama budayawan Nirwan Dewanto. Sujiwo Tejo juga menjabat Kepala Bidang Pedalangan pada Persatuan Seni Tari dan Karawitan Jawa di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981-1983 dan pernah membuat hymne jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi tahun 1983.

Sujiwo Tejo yang mendalang wayang kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul Semar Mesem (1994). Ia juga menyelesaikan 13 episode wayang kulit Ramayana di Televisi Pendidikan Indonesia tahun 1996, disusul wayang acappella berjudul Shinta Obong dan lakon Bisma Gugur. Pergumulannya dengan komunitas Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI), memberinya peluang untuk mengembangkan dirinya secara total di bidang kesenian. Selain mengajar teater di EKI sejak 1997, Sujiwo Tejo juga memberikan workshop teater di berbagai daerah di Indonesia sejak 1998. Berlanjut pada tahun 1999, Tejo memprakarsai berdirinya Jaringan Dalang. Tujuannya adalah untuk memberi nafas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayang dalam kehidupan masyarakat masa kini. Bahkan pada tahun 2004, Sujiwo Tejo mendalang keliling Yunani.

Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang) berkat lagu-lagunya dalam album Pada Suatu Ketika. Video klip "Pada Suatu Ketika" meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesia 1999, dan video klip lainnya merupakan nominator video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesia tahun 2000. Kemudian diikuti labum berikutnya yaitu Pada Sebuah Ranjang (1999), Syair Dunia Maya (2005), dan Yaiyo (2007).

Selain ndalang, Sujiwo Tejo juga aktif dalam menggelar atau turut serta dalam pertunjukan teater. Antara lain, membuat pertunjukan Laki-laki kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata di Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999. Sujiwo Tejo juga menjadi Sang Dalang dalam pementasan EKI Dancer Company yang bertajuk Lovers and Liars di Balai Sarbini, Sabtu dan Minggu, 27-28 Februari 2004.

Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara film. Debut filmnya adalah Telegram (2001) arahan Slamet Rahardjo dengan lawan main Ayu Azhari. Film ini bahkan meraih Best Actress untuk Ayu Azhari dalam Asia-Pacific Film Festival. Kemudian dilanjutkan Kafir (2002), Kanibal (2004) menjadi Dukun Kuntetdilaga, Janji Joni (2005), dan Kala (2007). Bersama Meriam Bellina, Sujiwo Tejo membintangi Gala Misteri SCTV yang berjudul Kafir-Tidak Diterima di Bumi (2004).

Sujiwo Tejo juga menggarap musik untuk pertunjukan musikal berjudul Battle of Love-when love turns sour, yang digelar 31 Mei sampai 2 Juni 2005 di Gedung Kesenian Jakarta. Hasil pertunjukan karya bersama Rusdy Rukmarata (sutradara & koreografer) dan Sujiwo Tejo (komposer musik) akan digunakan untuk membiayai program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak putus sekolah yang dikelola oleh Yayasan Titian Penerus Bangsa. Sujiwo Tejo juga menyutradarai drama musikal yang berjudul 'Pangeran Katak dan Puteri Impian' yang digelar di Jakarta Convention Center tanggal 1 dan 2 Juli 2006.

 

MUSIKOLOGI :

  • Pada Suatu Ketika (1998)

  • Pada Sebuah Ranjang (1999)

  • Syair Dunia Maya (2005)

  • Yaiyo (2007)


 

FILMOGRAFI :

  • Telegram (2001)

  • Kafir (2002)

  • Kanibal - Sumanto (2004)

  • Detik Terakhir (2005)

  • Janji Joni (2005)

  • Kala (2007)

  • Hantu Aborsi (2008)

  • Barbi3 (2008)

  • Kawin Laris (2009)

  • Capres (Calo Presiden) (2009)

  • Sang Pencerah (2010)



  • Bahwa Cinta Itu Ada (2010) SUTRADARA


 

BUKU :

  • Kelakar Madura buat Gus Dur (Yogyakarta, Lotus, 2001)

  • Dalang Edan (Aksara Karunia, 2002)

  • The Sax (Eksotika Karmawibhangga Indonesia, 2003)


WWW.WIKIPEDIA.ORG


Wayang Durangpo, EPISODE 83 "Arok-Dedes dari Candi Ramayana"

















Ditulis Oleh Sujiwo Tejo
Minggu, 20 Maret 2011

Prabu Rama terpicu? Ketika putra mahkota Indrajit kepergok nyelinap malam hari di Suwelagiri. Itu pesanggrahan jutaan kera pasukan Rama. Indrajit menggeh-menggeh tunggang-langgang ngacir pulang. Sang ayah, Rahwana, muntab. Melalui Patih Prahasta, segera dia perintahkan wadya bala-nya nglurug pesanggrahan itu.


Seluruh kekuatan negeri Alengka lekas bersiap-siap pacak baris. Anak-anak lain Rahwana juga turut magito-gito. Mereka adalah De wantaka, Narantaka, serta Trisirah dan Trikaya.

Kumba dan Nikumba juga mak pecungul dalam rombongan tersebut. Mereka anak-anak Kumbakarna, adik Rahwana.

Para keluarga masih merubung upacara pemberangkatan. Ada yang masih bersalamsalaman dan rangkul-rangkulan. Namun, tak ada tangis. Aneh, lho, bukan cuma anakanak penggede itu yang keberangkatannya ke me dan laga tanpa air mata keluarga. Para huluba lang kerajaan yang tidak semakmur mereka pun berangkat tempur dengan sukacita.

Mungkin karena negeri raksasa itu sudah membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Artinya, hidup janda perang akan dijamin.

Begitu pula anak-anak yang ditinggal mati bapaknya. Pokoknya, wis ueeenak tenan.
Selengkapnya...

 

 

23.3.11

Profil Gheorghe Hagi

Gheorghe Hagi lahir di Săcele, Constanţa, Rumania, 5 Februari 1965, ia adalah mantan pemain sepak bola dan pelatih berkebangsaan Rumania. Dia pernah bermain untuk klub utamanya seperti Farul Constanţa, Sportul Studenţesc, Steaua Bucureşti, Real Madrid, Brescia Calcio, FC Barcelona, dan Galatasaray.
Galatasaray memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan  Gheorghe Hagi. iA diberhentikan manajemen klub dari jabatannya.

Klub asal kota Istanbul ini tidak puas dengan kinerja yang sudah diberikan Hagi. Terlebih, performa Galatasaray memburuk plus kekalahan dari rival abadinya, Fenerbahce akhir pekan lalu.

Klub berjuluk Cim Bom ini sekarang hanya beredar di papan tengah klasemen Liga Turki. Galatasary terpaut 27 poin di belakang Fenerbahce yang menguasai puncak klasemen sementara.

Pelatih 46 tahun tersebut duduk di kursi kepelatihan sejak oktober 2010. Hagi menggantikan posisi Frank Rijkaard yang memilih mundur setelah gagal mengangkat prestasi Galatasaray selama enam bulan kepemimpinannya.

Sebagai ganti Hagi, mantan gelandang Blackburn Rovers Tugay, ditunjuk sebagai suksesor. Tugay sudah bekerja sebagai asisten pelatih Hagi, akan memulai debutnya sebagai pelatih kepala pada laga melawam Antalyaspor, 4 April 2011.

Di timnas Rumania, dia bermain 125 kali dan mencetak 35 gol.

PROFIL :


























































Nama lengkapGheorghe Hagi
Tanggal lahir5 Februari 1965 (umur 46)
Tempat lahirSăcele, Constanţa, Rumania
Tinggi1.74 m (5 ft 9 in)
Posisi bermainMidfield General, Playmaker
Karier junior
1978–1980
1980–1981
1981–1982
Farul Constanţa
Luceafărul Bucureşti
Farul Constanţa
Karier senior1
TahunKlubTampil (Gol)
1982–1983
1983–1987
1987–1990
1990–1992
1992–1994
1994–1996
1996–2001
Farul Constanţa
Sportul Studenţesc
Steaua Bucureşti
Real Madrid
Brescia Calcio
FC Barcelona
Galatasaray
Total
018 00(7)
107 0(58)
097 0(76)
064 0(19)
061 0(15)
035 0(11)
132 0(59)
513 (237)
Tim nasional
1983–2000Rumania125 0(35)
Manajer tim
2001
2003
2004–2005
2006
2007
Rumania
Bursaspor
Galatasaray
FCU Politehnica Timişoara
Steaua Bucureşti

11.3.11

Biografi Eet Sjahranie

Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.

Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau Yon Koeswoyo," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda Kalimantan Timur, tempat keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.

Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, Abdoel Wahab Sjahranie yang pernah jadi Gubernur Kalimantan Timur 1967-1977, ke Jakarta, sekalian mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. "Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik," katanya Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai tahu sound-sound aneh. Referensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah. "Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia, tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik," tutur Eet.

Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu Iwan Madjid, yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu, mereka sepakat membentuk grup band, namanya WOW. "Tapi belum terealisir saya sudah kadung pergi ke Amerika," ujar Eet. (WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya Fariz RM dan Iwan Madjid, serta Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockie Surjoprajogo, yang lalu mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet memilih Ecky Lamoh. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi, Eet ingin format solo album diubah menjadi duo. Titelnya "E dan E", singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan, kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka, diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EdanE.

Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.

Bersama EdanE, Eet telah banyak memiliki penggemar karena cara dia memainkan gitar sungguh tak dapat dipandang sebelah mata. Dalam debutnya bersama EdanE, Eet telah mengeluarkan 6 album.


Diskografi



  • The Beast


Diproduksi oleh AIRO Records & EdanE (1992)

  1. Evolusi

  2. Ikuti

  3. The Beast

  4. Masihkah Ada Senyum

  5. Menang Atau Tergilas

  6. Life

  7. Opus #13 (Ringkik Turangga)

  8. Liarkan Rasa

  9. You Don't Have To Tell Me Lies


Dalam abum ini warna EdanE dalam bermusik masih sangat garang karena aroma rock yang sangat kental. Formasi pada album perdana ini adalah Eet Syahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal) Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satritama (drum).

Dalam album ini yang menjadi hits adalah "Ikuti" dan "The Beast" karena cara mereka mengarensemen musiknya sungguh sangat luar biasa dengan kegarangan Eet bersama uara melengking Ecky dan tak lupa dentuman drum Fajar yang dibarengi dengan cabikan bas Iwan, membuat para pecinta musik pada era tersebut merasakan ada nuansa musik baru yang menggetarkan jiwa. Namun itu semua tak berlangsung lama karena ada masalah intern dalam tubuh EdanE yang membuat Ecky harus hengkang dari EdanE. Namun demikian EdanE tetap berjalan terus.

  • Jabrik


Diproduksi oleh EdanE (1994) 1. Wake Of The Storm 2. Jungle Beat 3. Jabrik (Big Town) 4. Victim Of The Strife 5. Call Me Wild 6. Pancaroba 7. Kharisma 8. Way Down 9. I.X.S 10. Alam Manusia 11. Burn It Down 12. Kurusetra

Dalam album ini bisa dikatakan EdanE seperti tak dapat tertandingi. karena dalam kepiwaian dan kepropesioanal masing masing mereka dapat menciptakan lagi album yang sungguh membuat bulu kuduk merinding. banyak sekali melodi yang sangar namun harmonis di ciptkan oleh eet dan juga tak lupa dalam Album ini mereka bertambah sangar dengan masuknya Heri batara kedalam formasi ini, dimana swara heri yang serak namun melengking itu membuat EdanE memiliki musik yang jarang di indonesia saat itu malahan mungkin hanya mereka yang memiliki warna seperti itu. Wake of storm, jungle beat, call me wild, pancaroba, waydown, alam manusia,jabrik, burn it down juga menampilkan kegarangan eet dimana soundnya dalam memainkan gitar tersebut sangat terasa sekali warna seorang eet yang sangat dikagumi. apalagi dalam album ini iwan xaverius juga memperlihatkan skilnya dalam hits nya I.X.S (Iwan Xaverius Solo), dan juga eet sjahranie yang memainkan musik sedikit melow namun tetap garang dalam album ini, apalagi kalau bukan victim of the strife, swara heri batara yang serak tersebut saat menyanyikan victim of the strife seperti mengingatkan kita pada musisi - musisi luar negeri van halen, yngwie malmsteen, deep purple, dll.

  • Borneo


Diproduksi oleh EdanE (1996)

  1. Borneo I - Borneo II

  2. Semua Begini

  3. Free Granny

  4. Mimpi

  5. Kebebasan

  6. Lari

  7. Lukisan Dunia

  8. Satu


Sekali lagi EdanE meluncurkan album nya dan tetap dengan formasi Eet syahranie (guitar), Heri Batara (vokal), Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satritama (drum). Namun sedikit dibantu dengan addetional player yaitu fatah mardiko yang membantu heri batara menyanyikan lagu - lagu garang. Dalam album ini borneo dan semua begini sedikit memberikan nuansa daeraH kalimantan saaT awaL masuknya lagu ini. itu mungkin karena eet adalah seorang yang berasal dari kalimantan karena itu lah dia memberikan satu aransemen musik kalimantan. tak lupa juga saat lagu "satu" Eet memetik gitarnya dan menciptkan keharonisan dalam memainkan musik rock. Untuk sekali lagi EdanE masih tetap bertenggeR dalam musik rock Indonesia.

  • 9299 (kompilasi)


Diproduksi oleh EdanE (1999)

  1. Rock On

  2. Dengarkan Aku

  3. Ikuti

  4. Big Town

  5. Pancaroba

  6. The Beast

  7. Untuk Dunia

  8. Borneo

  9. Free Granny


Sekali lagi EdanE tetap menciptakan lagu rocknya. walaupun daLam album kompilas ini banyak dicampurkan dengan lagu sebelumnya namun EdanE tetap menambaH beberapa lagu juga daLam alBum ini seperti Rock on, dengarkan aku, untuk dunia.

  • 170 Volts


Diproduksi oleh Jan Djuhana (2002)

  1. 170 Volts

  2. Kau Pikir Kaulah Segalanya

  3. Saksi Anarki

  4. Luzadis

  5. Hilang

  6. Bus Station

  7. Fitnah

  8. Lari II

  9. Bintang Masa Depan

  10. Goblog

  11. Kau Ku Genggam

  12. Paraelite


Mungkin di album inilah EdanE mendapatkan masa kejayaan yang luar biasa. pasalnya dalam album ini EdanE melemparkan hits "Kau pikir kaulah segalanya", membuat para anak muda dan ABG yang ada di Indonesia menjadi sangar gemar untuk menyanyikan lagu ini.dalam album ini juga EdanE telah kontrak bersama Sony BMG dimana sebelumnya EdanE berada di bawah label aquarius. dalam album ini EdanE memiliki seorang vocalis yang sudah tidak asing dalam dunia rock. seorang Trison manurung Ex-roxx, band yang sempat membuat log zhelebouR memberikan penghargaan buat mereka karena mereka sempat membuat hits yang banyak dibawa oleh anak band di seluruh indonesia. Formasi mereka, yakni Eet Sjahranie (gitar), Trison Manurung (vokal), Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satritama (drum).

  • Time to Rock (2005)



  1. Rock in 82

  2. Kilat

  3. Takkan menghilang

  4. Cahaya

  5. Ini aku

  6. Cry out

  7. Time to rock

  8. Judgement day

  9. Time & time

  10. D14

  11. Sampai Kapan

  12. Untuk Dunia


Merasa musik mereka telah di gandrungi para aBg maka mereka segera mencoba melemparkan album lagi. dimana "rock in 82" menjadi hits-nya. namun dalam album ini EdanE tidak secemerlang album sebelumnya. akan tetapi EdanE tetap saja memiliki fans sendiri. karena dalam hits nya ia menceritakan tentang kehidupan anak muda saat zaman era rock 'n' roll yang masih kental akan melodi. tapi eet tetap saja selalu dan tetap selalu menjadi inspirasi bagi gitaris Indonesia. karena album - album yang dia telah lempar kedunia permusikan tetap selalu hidup dan tetap mendapatkan selalu penggemar yang baru. EdanE juga memasukkan intro album untuk dunia (intro) walaupun dengan bentuk berbeda.

id.wikipedia.org

 

9.3.11

Profil Nemanja Vidic

Nemanja Vidic adalah bek tengah asal negara Serbia, dirinya terlahir di kota Titovo, Serbia pada tanggal 21 Oktober pada tahun 1981 saat ini ia tergabung dengan klub Liga Premier Inggris Manchester United, dia juga tercatat sebagai pemain reguler di timnas Serbia.

Karirnya mulai dikenal orang saat dirinya bergabung klub Red Star Belgrade dia menemukan penampilan yang stabil disana sejak awal tahun 2000-an, kemudian pada tahun 2004 Vidic hengkang ke klub Spartak Moskow di musim panas tahun itu.

Dan kepindahannya tersebut semakin membuatnya dikenal dan terus menaikan reputasinya sebagai bek handal, dia menjadi anggota tetap bek utama timnas Serbia dan pada babak kualifikasi Piala Dunia 2006 dia berhasil mengamankan gawang negaranya dengan sangat baik dan tercatat Serbia hanya sekali kebobolan.

Hal itu yang akhirnya mampu menarik perhatian klub sekelas Setan Merah, dan pada tahun 2006 akhirnya United memboyongnya ke Old Trafford dengan harga sebesar 7 Juta Euro, harga yang terbilang murah dengan kualitas yang dia miliki perlahan dan pasti ia berhasil meraih tim inti dan berduet dengan Rio Ferdinand di jantung pertahanan United.

Dia pun kini dianggap sebagai salah satu bek terbaik di Dunia, banyak klub yang terus mengincar dirinya termasuk Barcelona dan Real Madrid. Bersama United dia telah meraih gelar Liga Premier sebanyak tiga kali berturut-turut, satu trofi Liga Champions, satu trofi Piala Dunia antar klub, Piala Liga dua kali. Prestasi pribadinya antara lain terpilih sebagai pemain untuk tim terbaik Liga Premier pada musim 2007 hingga 2009.

Dan puncaknya pada tahun 2009 ini, ia berhasil mencantumkan namanya sebagai salah satu penghuni tim terbaik di Dunia versi FIFA tahun 2009. (bola.net/wikipedia)

Nama Lengkap : Nemanja Vidic
Tempat Lahir : Titovo Uzice, SFR Yugoslavia
Tanggal Lahir : 21-10-1981
Kebangsaan : Serbia
Posisi : Bek
Bermain di Klub : Manchester United































Karier junior
1989-1993
1994-1996
1996-2000
Jedinstvo Užice
Sloboda Užice
Red Star Belgrade
Karier senior1
TahunKlubTampil (Gol)
2000-2001
2001-2004
2004-2005
2006-kini
Spartak Subotica (loan)
Red Star Belgrade
Spartak Moscow
Manchester United
27 (6)
67 (12)
39 (4)
11 (0)
Tim nasional2
2002-PresentSerbia
(Serb.-Mont. hingga tanggal 28 Juni 2006)
20 (1)

6.3.11

Biografi Celine Dion

Celine Dion merupakan seorang penyanyi dan diva pop dunia berkebangsaan Kanada. Ia memulai debutnya di industri rekaman pada tahun 1981 sebagai penyanyi berbahasa Perancis, di bawah bimbingan René Angélil, yang kemudian menjadi suaminya sampai sekarang. Ia pun kemudian menjadi penyanyi terkenal di negara-negara berbahasa Perancis. Pada tahun 1990, Celine mulai merilis album berbahasa Inggris pertamanya, Unison yang melejitkan namanya di Amerika Utara dan di seluruh dunia. Sepanjang dekade 1990-an, Celine meraih kesuksesan di seluruh dunia dengan sejumlah album dalam bahasa Inggris dan Perancis, menjadikannya salah satu artis tersukses dalam sejarah musik pop. Ia lahir di Charlemagne, Quebec, Kanada, 30 Maret 1968.

Sepanjang perjalanan kariernya, Celine telah menerima banyak penghargaan diantaranya: 5 Grammy Awards, 12 World Music Awards, 7 American Music Awards, 7 Billboard Music Awards, 21 Juno Awards dan 39 Felix Awards.

Pada tahun 1996, Celine menerima penghargaan "Medals of Arts and Letters" dari pemerintah Perancis sebagai artis berbahasa Perancis terlaris dalam sejarah. Pada tahun 2004, ia juga dianugerahi Chopard Diamond award oleh World Music Awards sebagai artis wanita terlaris sepanjang masa. Pada tahun 2007, Sony BMG mengumumkan bahwa Dion telah menjual lebih dari 200 juta keping album di seluruh dunia.

Celine Dion dilahirkan di kota kecil Charlemagne, Quebec, Kanada dari pasangan berdarah Kanada-Perancis. Ia dibesarkan di tengah keluarga sederhana yang sangat dekat dengan musik. Di usia kanak-kanak, Celine sudah mulai tampil dan di usia 12 tahun, ia mulai merekam lagu pertamanya berjudul "Ce n'était qu'un rêve". Kakak laki-lakinya kemudian mengirimkan rekaman lagu tersebut kepada René Angélil, seorang manejer musik. Angélil pun terharu mendengar suara Dion dan bertekad menjadikannya seorang bintang.

Pada tahun 1981, Celine merilis album pertamanya dalam bahasa Perancis, La voix du bon Dieu, yang menjadi album lokal nomor 1 di Quebec. Popularitasnya semakin menanjak saat menjuarai Festival Lagu Populer Dunia Yamaha 1982 di Jepang sebagai "Top Performer" dan "Best Song". Pada tahun 1983, Dion menjadi artis Kanada pertama yang meraih penghargaan Gold di Perancis dengan singel berjudul "D'amour ou d'amitié". Pada tahun 1988, ia kembali menjuarai ajang Kontes Lagu Eurovision di Swiss dan Irlandia.

Hingga akhir dekade 1980-an, Celine telah merilis sebanyak 14 album dalam bahasa ibunya, 11 di Kanada dan 3 di Perancis. Untuk artis berbahasa Perancis ia sudah termasuk artis yang sukses, namun namanya masih tidak dikenal di negara-negara berbahasa Inggris. Setelah melihat penampilan Michael Jackson, Celine akhirnya bertekad untuk menjadi superstar dunia. Ia kemudian mempelajari bahasa Inggris dan merombak penampilannya agar bisa diterima industri musik internasional.

Pada tahun 1990, Dion melancarkan album berbahasa Inggris pertamanya, Unison. Untuk album pertamanya ini Dion dibantu oleh banyak musisi terkenal termasuk Vito Luprano dan David Foster. Ia pun seketika menjadi pendatang baru bersinar di Amerika, Eropa dan Asia. Album ini menelurkan singel "Where Does My Heart Beat Now" yang berhasil mencapai Top 5 di tangga lagu Billboard Hot 100. Dion benar-benar mencapai popularitasnya di kancah internasional setelah berduet dengan Peabo Bryson dalam soundtrack film Disney, Beauty and the Beast (1991). Lagu ini berhasil memenangkan kategori "Best Song" di Academy Awards dan "Best Pop Performance by a Duo or Group with Vocal" di ajang Grammy Awards.

Celine merilis album keduanya bertajuk Celine Dion di tahun 1992. Selain "Beauty and the Beast", album ini memuat singel "If You Asked Me To" yang mencapai posisi 4 di Billboard Hot 100. Album ini meraih banyak penghargaan dan mengantarkan Dion menjadi penyanyi terkenal ke seluruh dunia. Sayangnya, ditengah kesuksesannya, Celine mendapat kritikan dari penggemarnya yang berbahasa Perancis karena merasa diabaikan. Di saat memenangkan Felix Awards sebagai "English Artist of the Year", Dion pun terang-terangan menolak penghargaan tersebut dan menyatakan bahwa ia adalah seorang artis Perancis dan akan selalu menjadi artis Perancis.

Pada tahun 1983, Dion meluncurkan album The Colour of My Love yang fokus pada percintaan. Album ini pun melejit menjadi album top di seluruh dunia. Album ini melahirkan singel-singel nomor 1 pertama Dion: "The Power of Love" (Amerika Serikat, Kanada dan Australia), "Think Twice" (Britania Raya) dan "To Love You More" (Jepang). Album ini berhasil terjual lebih dari 20 juta keping di seluruh dunia. Celine kemudian mendapat penghargaan "World’s Best-selling Canadian Female Recording Artist of the Year" pada World Music Awards 1996.

Dion tidak melupakan bahasa ibunya, pada tahun 1991, ia merilis album Dion chante Plamondon yang sebagian besar diisi lagu-lagu daur ulang. Album Deux yang dirilis pada tahun 1995, merupakan album berbahasa Perancis tersukses Celine. Album ini sukses terjual lebih dari 7,5 juta keping dan merupakan album berbahasa Perancis terlaris sepanjang masa. Di Perancis saja, album ini terjual sebanyak 4 juta kopi dan bercokol di puncak tangga album Perancis selama 44 minggu dan berada selama 2,5 tahun di tangga album tersebut. Album ini juga meraih kesuksesan di beberapa negara non-bahasa Perancis, termasuk Britania Raya.

Paruh akhir dekade 1990-an merupakan puncak popularitas Celine Dion di seluruh dunia. Di era ini Dion merilis 3 buah album berbahasa Inggris yang menjadi album-album tersuksesnya. Di mulai di tahun 1996, Dion merilis album Falling into You. Album ini berhasil mencapai posisi satu di banyak negara dan merupakan salah satu album terlaris di dunia dengan penjualan lebih dari 32 juta keping. Album ini menelurkan hits nomor 1 berjudul "Because You Loved Me". Album ini memenangkan 2 kategori di Grammy Awards, yaitu sebagai "Best Pop Album" dan "Album of the Year".

Setahun berikutnya, album Let's Talk About Love dilepas ke pasaran. Album in terjual lebih dari 31 juta kopi di seluruh dunia dengan penjualan lebih dari 1 juta kopi di Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat bahkan mendapat sertifikasi Diamond dengan penjualan 10.550.000 juta keping. Album ini melahirkan hits "My Heart Will Go On", yang menjadi soundtrack film blockbuster, Titanic. Singel ini mencapai posisi nomor 1 di banyak tangga lagu di seluruh belahan dunia dan menjadi singel tersukses Dion sampai saat ini. Dengan "My Heart Will Go On", Celine berhasil memenangkan Grammy Awards untuk kategori "Best Female Pop Vocal Performance" dan "Record of the Year".

Album natal bertajuk These Are Special Times dirilis pada tahun 1999 lagi-lagi menjadi album sukses. Album ini merupakan salah satu album rohani terlaris sepanjang sejarah dengan penjualan lebih dari 11,5 juta keping. Singel dari album ini "I'm Your Angel" (duet dengan R. Kelly) menjadi singel nomor 1 keempat Dion di Amerika Serikat.

Status Celine sebagai salah satu diva terbesar semakin kuat saat ia diminta untuk tampil di acara VH1, Divas Live spesial tahun 1998. Pada tahun yang sama, Celine menerima 2 penghargaan tertinggi dari negara asalnya: "Officer of the Order of Canada for Outstanding Contribution to the World of Contemporary Music" serta "Officer of the National Order of Quebec". Tahun berikutnya, Celine menerima sebuah bintang di Canada's Walk of Fame atas kontribusinya dalam dunia hiburan.

Hingga akhir dekade 1990-an, Dion telah berhasil menjual lebih dari 100 juta album di seluruh dunia.[3] Setelah merilis kompilasi lagu-lagu terbaiknya sepanjang 1990-an bertajuk All the Way… A Decade of Song, Celine memutuskan untuk instirahat total dari dunia hiburan untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk hidupnya dan merawat sang suami yang didiagnosa kanker tenggorokan. Dion kemudian melahirkan anak pertamanya, René-Charles pada tahun 2001.

Setelah 3 tahun menghilang dari dunia musik, Celine Dion akhrinya kembali dengan album bertajuk A New Day Has Come. Album ini langsung melejit ke posisi 1 di tangga album Billboard 200 dan terjual sebayak 558.000 keping di minggu pertamanya di Amerika. Total penjualan album ini di seluruh dunia mencapai lebih dari 9,5 juta keping.

Sementara untuk album berbahsa Perancis, Dion menandai kembalinya dengan album 1 fille & 4 types pada tahun 2003. Album ini mereguk sukses di Kanada, Perancis dan Belgia. Di Perancis, album ini meriah sertifikasi 2x Platinum dengan penjualan 700.000 keping.

Hingga tahun 2004, Celine telah berhasil menjual lebih 175 juta album di seluruh Dunia. Ia kemudian menerima Chopard Diamond award pada World Music Awards 2004 dan dinobatkan sebagai artis wanita terlaris sepanjang masa. Pada tahun yang sama Celine menerima sebuah bintang di Hollywood Walk of Fame.

Di tahun 2007, Sony BMG mengumumkan bahwa total penjualan album Celine Dion telah mencapai lebih dari 200 juta keping di seluruh dunia. Di tahun ini, Celine merilis album berbahasa Inggris bertajuk Taking Chances dan album berbahasa Perancis bertajuk D'elles.

Sejak tahun 1992, Dion mulai menjalin hubungan dengan manajernya, René Angélil, meskipun usia mereka terpaut 26 tahun. Hubungan ini awalnya mereka rahasiakan dari publik karena takut dianggap ganjil. Hubungan ini mulai diketahui publik saat Dion merilis album The Colour of My Love di tahun 1993. Mereka kemudian menikah pada Desember 1994 dan disiarkan langsung di televisi Kanada.

Pada 25 Januari 2001, saat istirahat total dari dunia hiburan, Dion melahirkan anak pertamanya, René-Charles.

Dion merupakan salah satu diva pop dunia yang sangat dikenal akan teknik dan kemampuan vokalnya. Ia sering dibanding-bandingkan dengan 2 diva lainnya, Mariah Carey dan Whitney Houston. Suaranya sering disebut sebagai salah satu suara paling berpengaruh dalam dunia musik pop. Ia memiliki suara berjenis sopran dengan jangkauan 3 oktaf yang kuat dan panjang. Majalah Cove meletakkan Celine di posisi 4 dalam daftar "100 Vokalis Pop Terkemuka".

DISCOGRAPHY :

Album berbahasa Inggris



  • Unison (1990)

  • Celine Dion (1992)

  • The Colour of My Love (1993)

  • Falling into You (1996)

  • Let's Talk About Love (1997)

  • These Are Special Times (1998)

  • A New Day Has Come (2002)

  • One Heart (2003)

  • Miracle (2004)

  • Taking Chances (2007)


Album berbahasa Perancis



  • La voix du bon Dieu (1981)

  • Céline Dion chante Noël (1981)

  • Tellement j'ai d'amour... (1982)

  • Les chemins de ma maison (1983)

  • Chants et contes de Noël (1983)

  • Mélanie (1984)

  • C'est pour toi (1985)

  • Incognito (1987)

  • Dion chante Plamondon (1991)

  • D'eux (1995)

  • S'il suffisait d'aimer (1998)

  • 1 fille & 4 types (2003)

  • D'elles (2007)


www.wikipedia.com

TODAY DIRECTORY © 2008 today directory.

TOPO