18.5.11

DIAGRAM BLOK PIALA DUNIA 1986

DIAGRAM BLOK PIALA DUNIA 1986







































































































































































































































































































Round of 16Quarter-finalsSemi-finalsFinal
16 June – Puebla
  Argentina 1
22 June – Mexico City
  Uruguay 0
  Argentina 2
18 June – Mexico City
  England 1
  England 3
25 June – Mexico City
  Paraguay 0
  Argentina 2
18 June – Querétaro
  Belgium 0
  Denmark 1
22 June – Puebla
  Spain 5
  Spain 1 (4)
15 June – León
  Belgium (pen.) 1 (5)
  Soviet Union 3
29 June – Mexico City
  Belgium (a.e.t.) 4
  Argentina 3
16 June – Guadalajara
  West Germany 2
  Brazil 4
21 June – Guadalajara
  Poland 0
  Brazil 1 (3)
17 June – Mexico City
  France (pen.) 1 (4)
  Italy 0
25 June – Guadalajara
  France 2
  France 0
17 June – Monterrey
  West Germany 2Third place
  Morocco 0
21 June – Monterrey28 June – Puebla
  West Germany 1
  West Germany (pen.) 0 (4)  France (a.e.t.) 4
15 June – Mexico City
  Mexico 0 (1)  Belgium 2
  Mexico 2
  Bulgaria 0

12.5.11

Biografi Pangeran William

Pangeran William, lahir di rumah sakit St.Mary's, Paddington, London Barat, Inggris pada, 21 Juni 1982, dengan nama lahir William Arthur Philip Louis. Dia adalah garis kedua, setelah ayahnya, Pangeran Charles sebagai penerima tahta kerajaan Inggris.

William adalah anak pertama dari pengeran Inggris, Charles (Charles Philip Arthur George) dengan istri pertamanya, Putri Diana (Diana Frances Mountbatten-Windsor), yang meninggal dalam kecelakaan pada 1997. William merupakan cucu dari Pangeran Phillip dan Ratu Eizabeth II. William mempunyai adik laki-laki yaitu, Pangeran Harry.

William menamatkan pendidikan wajib militernya di Royal Military Academy Sandhurst (Angkatan Perang Inggris) dan pernah mewakili Inggris untuk melakukan diplomasi.

William menempuh kuliah di University of St Andrews dimana dia akhirnya bertemu dengan Kate Middleton yang akan dinikahinya pada pada 29 April 2011 mendatang di Westminser Abbey.

William adalah penggemar sepak bola. Tim yang digemarinya adalah Aston Villa F.C. Pada Mei 2006, William dipercaya menjadi President of England’s Football Association dan menjadi wakil sponsor utama di Welsh Rugby Union (WRU) pada Februari 2007.


KARIR DAN TUGAS KERAJAAN

William sudah diperkenalkan dengan kewajiban kerajaan sejak dini. Kunjungan kerajaan pertamanya bersama orangtuanya adalah ke Australia dan New Zealand pada 1983. Tahun 2005 adalah tahun pertama William menjalani karirnya di militer. Selanjutnya, pada umur 21 tahun yaitu saat sudah lulus universitas, William memulai mengerjakan tugas kerajaan sendiri.

William banyak menaruh perhatian pada lingkungan dan kemanusiaan. William mulai peduli pada penderita panyakit HIV/AIDS sejak pertengahan 1990. William juga biasanya bekerja di yayasan adiknya, Pangeran Harry, Sentebale. Pada Januari 2005, William dan Harry menjadi relawan di British Red Cross. Selanjutnya, pada bulan September, dia membantu para gelandangan lewat Centrepoint. Tak berhenti sampai disitu, William bekerja di rumah sakit The Royal Marsden di unit anak selam dua hari pada tahun 2005. Di tahun yang sama, William menghabiskan waktunya bersama tim Mountain Rescue di Inggris dan Wales. Desember 2005, William resmi menjadi sponsor Tusk Trust. Pada Mei 2007, William menjadi konstributor The Royal Marsden dan Mountain Rescue.


PENGHARGAAN, JABATAN

Kerajaan
21 June 1982 – present: His Royal Highness Prince William of Wales

Jabatan Militer
• Januari 2006 – 16 Desember 2006: Officer Cadet
• 16 Desember 2006 – 16 Desember 2006: Cornet (Second Lieutenant), The Blues and Royals
• 16 Desember 2006 – 1 Januari 2009 : Lieutenant, The Blues and Royals
• 1 Januari 2008 – 1 Januari 2009: Flying Officer, Royal Air Force[
• 1 Januari 2008 – 1 Januari 2009 : Sub-Lieutenant, Royal Navy
• 1 Januari 2009 – present: Lieutenant, Royal Navy
• 1 Januari 2009 – present: Captain, The Blues and Royals
• 1 Januari 2009 – present: Flight Lieutenant, Royal Air Force

Jabatan
• 23 April 2008 – present: Royal Knight Companion of the Most Noble Order of the Garter
• 6 July 2009 – present: Member of the Honourable Society of the Middle Temple
• 6 July 2009 – present: Bencher of the Honourable Society of the Middle Temple
• 23 June 2010 – present: Honorary Fellow of the Royal Society (FRS)
Medali
• 6 February 2002: Queen Elizabeth II Golden Jubilee Medal

Penghargaan internasional
• 6 July 2008: Joint Service Achievement Medal

Jabatan militer luar negeri
Kanada
• 10 November 2009 – present: Canadian Ranger
Inggris
• 8 August 2006 – present: Commodore-in-Chief of HMNB Clyde
• 8 August 2006 – present: Commodore-in-Chief of the Royal Navy Submarine Service
• 8 August 2006 – present: Commodore-in-Chief of Scotland
• 3 October 2008 – present: Honorary Air Commandant of RAF Coningsby
• 10 February 2011 – present: Colonel of the Regiment Irish Guards

kapanlagi.com

10.5.11

LAHAN PRODUKTIF DAERAH TASIKMALAYA DAN CIAMIS

Anda menjual lahan atau tanah produktif di daerah Tasik atau Ciamis? Maka target market adalah investor properti, pengusaha yang ingin mendirikan tempat usaha atau pabrik di lahan tersebut, kekhususan di daerah Tasikmalaya dan Ciamis. Menjual tanah atau rumah yang ditujukan untuk usahawan memang harus memiliki target ke celah market yang lebih sempit.

Download Europe 1988 OUT OF THIS WORLD

 EUROPE 1988 OUT OF THIS WORLD





1. Superstitious
2. Let The Good Times Rock
3. Open Your Heart
4. More Than Meets The Eye
5. Coast To Coast
6. Ready Or Not
7. Sign Of The Times
8. Just The Beginning
9. Never Say Die
10. Lights And Shadows
11. Tower's Callin'
12. Tomorrow

DOWNLOAD

Download BON JOVI ALBUM KEEP THE FAITH

 BON JOVI ALBUM KEEP THE FAITH


 




Track List:
1. "I Believe" - 5:58
2. "Keep the Faith" - 5:46
3. "I'll Sleep When I'm Dead" - 4:43
4. "In These Arms" - 5:19
5. "Bed of Roses" - 6:34
6. "If I Was Your Mother" - 4:27
7. "Dry County" - 9:52
8. "Woman in Love" - 3:48
9. "Fear" - 3:06
10. "I Want You" - 5:46
11. "Blame It on the Love of Rock and Roll" - 4:24
12. "Little Bit of Soul" - 5:44
13. "Save a Prayer" - 5:57
14. "Starting All Over Again" - 3:44

download

Download Brian May BACK TO THE LIGHT

Brian May - 1992 - Back to the Light


 

 Tracklist:


01. The Dark
02. Back To The light
03. Love Token
04. Resurrection
05. Too Much Love Will Kill You
06. Driven By You
07. Nothing But Blue
08. I'm Scared
09. Last Horizon
10. Let Your Heart Rule Your Head
11. Just One Life
12. Rollin'Over
13. Driven by You (rock re-mix on the US and Canadian versions only)

download

Download Album Metallica MASTER OF PUPPETS

Metallica 1986 Master Of Puppets




01. Battery 05:12
02. Master of Puppets 08:35
03. The Thing That Should Not Be 06:36
04. Welcome Home (Sanitarium) 06:27
05. Disposable Heroes 08:16
06. Leper Messiah 05:40
07. Orion 08:27
08. Damage, Inc. 05:32

Download Album Halloween NO ONE GETS OUT

Halloween No One Gets Out







Tracklist

01. No One Gets Out 04:07
02. If I Die you Die 05:18
03. Crawl to the Altar 04:35
04. 7 Years 03:38
05. The Death of Love 05:19
06. Kings 05:06
07. Sanity in Danger 08:15
08. Miss Eerie's Child 07:30
09. The Thing that Creeeeeeps ! 03:33
10. Halloween 04:00
11. Detroit Rock City 04:09
12. A.B.F.$. 00:44

9.5.11

Profil Mira Lesmana

Tomboi dan tak bisa diam adalah gambaran Mira Lesmana kecil. Tapi, ada satu hal yang bisa membuatnya duduk manis, yaitu dongeng. Tak hanya yang diceritakan oleh kedua orang tuanya, Jack dan Nien, tetapi juga oleh guru dan Mak Sani, pembantu rumah tangga keluarga mereka.

“Masa kanak-kanakku memang sangat indah,” kenangnya. “Sejak kecil aku sudah terbiasa mendengar cerita. Ternyata, ini mampu membangkitkan imajinasiku,” lanjutnya. Tentu, ini di kemudian hari menjadi bekalnya menyelami dunia perfilman.

KEBIASAAN UNIK
Dilahirkan di Jakarta, 8 Agustus 1964, Mira adalah putri pertama Jack dan Nien. Dari suami terdahulu, Nien sudah mempunyai tiga anak, Kris, Ade, dan Lanny. Saat mengandung Mira, Nien merasa tidak ada sesuatu yang istimewa. Bahkan, ngidam yang aneh-aneh pun tidak.

Sebagai seniman yang dekat dengan Presiden Soekarno saat itu, Jack maupun Nien sering diundang ke Istana Negara atau diutus menjadi duta seni ke negara-negara sahabat, baik Asia maupun Eropa. Saat usia kandungannya sudah lebih 6 bulan, Nien tetap energik dan sangat bergairah untuk naik panggung bersama para artis papan atas saat itu, seperti Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Bubby Chen. Selain itu, ia juga sangat senang nonton film. Jack sampai mengkhawatirkan istrinya yang sangat aktif itu.

Syukurlah, bayi seberat 3,2 kilogram yang dikandung Nien lahir dengan selamat. Proses kelahirannya gampang sekali, hanya dengan pertolongan seorang perawat. “Ketika dokter datang, bayi saya sudah lahir,” kenang Nien.

Bayi itu oleh Nien diberi nama Mira Lesmana. Tapi, suaminya mengusulkan untuk menambah nama ‘wati’ di belakangnya sehingga menjadi Mira Lesmanawati. Bayi itu tumbuh sehat dan tidak gampang sakit, walaupun fisiknya tampak kerempeng. Lucunya, saat memasuki usia 2 tahun, Mira kecil tidak mau dielus-elus saat mau tidur. “Ia baru bisa tidur kalau saya memukuli bantal atau kasurnya keras-keras,” papar Nien, sembari tertawa. “Kalau saya memukulnya kurang keras, ia langsung protes. Kalau tidur sendirian, dia akan memukul-mukuli kasur atau bantal,” kisah Nien.

“Aku memang merasa nyaman mendengar suara tepukan yang ada ritmenya itu. Aku bisa menjadi lebih relaks dan tenang,” kata Mira.

Makin bertambah usianya, dia makin tidak mau diam, dan gerakannya pun sangat gesit. “Saking aktifnya, kakinya saya kasih gelang keroncong, sehingga kalau lari ke mana-mana ia bisa langsung ketahuan,” papar Nien.

Mira mengakui, ia paling sering bersembunyi di dalam lemari atau di bawah tempat tidur, apalagi jika ia sangat kesal atau ingin membuat kesal orang lain. Kadang-kadang, ia dikurung di dalam kamar mandi selama 10-15 menit oleh ayah atau ibunya menjadi hukuman kalau ia atau Indra nakal. Kebiasaan ini ternyata berdampak kurang positif baginya saat ini. Mira mengatakan, “Setiap kali berada di ruang tertutup yang agak kecil dan tidak ada jendela atau arah pandang ke luar, aku merasa sangat ketakutan dan tiba-tiba jadi sesak napas. Di dalam lift yang isinya kelewat banyak, misalnya, aku tidak tahan berlama-lama di situ.”

Mira kecil tak terlalu suka makan. Yang aneh, dia suka sekali makan tembok! Ini bukan isapan jempol belaka. Jari-jari mungilnya suka mengorek-ngorek dinding rumah dan kemudian melahap serpihan-serpihan tembok yang rontok. Ibunya yang khawatir melihat kebiasaan ini segera membawa putrinya ke dokter. Tapi, dokter mengatakan kepada Nien untuk tak merisaukan hal ini selama Mira tak mengonsumsinya secara berlebihan.

Hanya satu orang yang mampu menaklukkan Mira, yaitu Mak Sani. Ia bisa membuat Mira mau membuka mulutnya dengan gembira. Sambil menyuapi, Mak Sani biasanya bercerita dan beradegan sesuai isi cerita itu, hingga Mira terkesima. Ia masih ingat, Mak pernah bercerita tentang seekor naga yang ingin makan, tapi tiba-tiba tertidur. Sambil bercerita seperti itu, Mak sudah menyiapkan suapan makanan di sendoknya dan pura-pura tidur. Pada saat itulah Mira langsung melahap makanan di tangan Mak. Dengan gayanya yang kocak, Mak pun seakan-akan kaget, “Hayo, siapa yang mencuri makanan tadi?”

SELALU JUARA KELAS
Mira kecil masuk sekolah TK Perguruan Islam Cikini ketika usianya genap lima tahun, dan dua tahun kemudian masuk ke SD di tempat yang sama. Awalnya, dari rumahnya di Tebet, Mira selalu diantar ayah atau ibunya. Ketika Indra juga mulai masuk di sekolah itu, keduanya pun naik kendaraan umum, seperti bajaj, helicak, atau bahkan bus kota.

Lokasi sekolahnya kebetulan bersebelahan dengan Studio Irama, tempat ayah maupun ibunya bekerja. Sepulang sekolah, Mira maupun Indra tidak harus langsung pulang ke rumah, tapi bisa berlama-lama bermain di sekolah atau di tempat ayah dan ibunya bekerja. “Saat itu hidup kami sangat asyik dan relaks. Kami boleh main-main di studio,” kata Mira.

Di sekolah inilah kesukaannya mendengarkan cerita bisa terpenuhi. Salah seorang guru matematika memang selalu menghadiahi murid-muridnya dengan dongeng-dongeng mengasyikkan. “Setiap mengajar, ia selalu menyisakan sedikit waktunya di akhir pelajaran untuk bercerita. Begitu Pak Guru mengatakan, ‘Buku boleh ditutup!’ maka seisi kelas akan langsung berteriak menyambut dengan antusias. Ceritanya sangat menarik dan terus bersambung seperti telenovela. Cara bertuturnya pun sangat pintar sehingga kami selalu antusias untuk mendengarkan sampai akhir,” kenang Mira.

Prestasi Mira boleh dibilang cemerlang. Saat kelas 1 sampai 3, ia masuk peringkat 5 besar. Ia bahkan bisa menjadi juara kelas saat duduk di kelas 5. “Tapi, aku merasa peringkat itu bukan sesuatu yang istimewa. Yang sangat bangga Ayah dan Mami. Setiap kali ada saudara atau teman-temannya datang, nilai raporku selalu diberitahukan kepada mereka,” katanya.

Mira sendiri tidak merasa dirinya cerdas. “Semua ini hanya bermula dari rasa frustrasi! Dulu aku selalu frustrasi kalau ada tugas yang tidak bisa aku kerjakan. Sikap ini memicuku untuk bisa berpikir dan bekerja lebih keras lagi. Kalau aku kemudian berhasil menduduki peringkat 1, itu bukan karena aku sangat cerdas, tapi karena tekadku yang besar. Peringkat itu hanya merupakan upaya pembuktian pada diri sendiri bahwa kalau mau, aku bisa meraihnya.”

Sejak mulai bersekolah, kedua orang tua Mira memang tidak pernah menargetkan putra-putrinya untuk meraih peringkat tertentu di sekolah. “Sejak masih dalam kandungan sampai anak-anak lahir, kami tidak pernah menginginkan anak-anak menjadi ‘seseorang’. Yang lebih penting mereka harus menjalankan pilihan mereka dengan baik dan sungguh-sungguh!” tegas Nien.

BAGIAN DUA



8.5.11

Karir Militer Soeharto

Pada 1 Juni 1940, ia diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah. Setelah enam bulan menjalani latihan dasar, ia tamat sekolah militer sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral. Ia terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong serta resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

Dia bergabung dengan pasukan kolonial Belanda, KNIL. Saat Perang Dunia II berkecamuk pada 1942, ia dikirim ke Bandung untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat selama seminggu. Setelah berpangkat sersan tentara KNIL, dia kemudian menjadi komandan peleton, komandan kompi di dalam militer yang disponsori Jepang yang dikenal sebagai tentara PETA, komandan resimen dengan pangkat mayor, dan komandan batalyon berpangkat letnan kolonel.

Setelah Perang Kemerdekaan berakhir, ia tetap menjadi Komandan Brigade Garuda Mataram dengan pangkat letnan kolonel. Ia memimpin Brigade Garuda Mataram dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi. Kemudian, ia ditunjuk sebagai Komadan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) Sektor Kota Makassar yang bertugas mengamankan kota dari gangguan eks KNIL/KL.

Pada 1 Maret 1949, ia ikut serta dalam serangan umum yangberhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam. Inisiatif itu muncul atas saran Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada Panglima Besar Soedirman bahwa Brigade X pimpinan Letkol Soeharto segera melakukan serangan umum di Yogyakarta dan menduduki kota itu selama enam jam untuk membuktikan bahwa Republik Indonesia (RI) masih ada.

Pada usia sekitar 32 tahun, tugasnya dipindahkan ke Markas Divisi dan diangkat menjadi Komandan Resimen Infenteri 15 dengan pangkat letnan kolonel (1 Maret 1953). Pada 3 Juni 1956, ia diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang. Dari Kepala Staf, ia diangkat sebagai pejabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pada 1 Januari 1957, pangkatnya dinaikkan menjadi kolonel.

Lembaran hitam juga sempat mewarnai lembaran kemiliterannya. Ia dipecat oleh Jenderal Nasution sebagai Pangdam Diponegoro. Peristiwa pemecatan pada 17 Oktober 1959 tersebut akibat ulahnya yang diketahui menggunakan institusi militernya untuk meminta uang dari perusahaan-perusahan di Jawa Tengah. Kasusnya hampir dibawa ke pengadilan militer oleh Kolonel Ahmad Yani[rujukan?]. Atas saran Jendral Gatot Subroto saat itu, dia dibebaskan dan dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung, Jawa Barat. Pada usia 38 tahun, ia mengikuti kursus C SSKAD (Sekolah Staf dan Komando AD) di Bandung dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal pada 1 Januari 1960. Kemudian, dia diangkat sebagai Deputi I Kepala Staf Angkatan Darat di usia 39 tahun.

Pada 1 Oktober 1961, jabatan rangkap sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD) yang telah diembannya ketika berusia 40 tahun bertambah dengan jabatan barunya sebagai Panglima Kohanudad (Komando Pertahanan AD). Pada tahun 1961 tersebut, ia juga mendapatkan tugas sebagai Atase Militer Republik Indonesia di Beograd, Paris (Perancis), dan Bonn (Jerman). Di usia 41 tahun, pangkatnya dinaikkan menjadi mayor jenderal (1 Januari 1962) dan menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dan merangkap sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar. Sekembalinya dari Indonesia Timur, Soeharto yang telah naik pangkat menjadi mayor jenderal, ditarik ke markas besar ABRI oleh Jenderal A.H. Nasution. Di pertengahan tahun 1962, Soeharto diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) hingga 1965.

Sekitar setahun kemudian, tepatnya, 2 Januari 1962, Brigadir Jenderal Soeharto diangkat sebagai Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Mayor Jenderal Soeharto dilantik sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat dan segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan ormas-ormasnya. Setelah diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 1 Mei 1963, ia membentuk Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) untuk mengimbangi G-30-S yang berkecamuk pada 1 Oktober 1965. Dua hari kemudian, tepatnya 3 Oktober 1965, Mayjen Soeharto diangkat sebagai Panglima Kopkamtib. Jabatan ini memberikan wewenang besar untuk melakukan pembersihan terhadap orang-orang yang dituduh sebagai pelaku G-30-S/PKI.

id.wikipedia.org

7.5.11

Profil Fariz RM

http://klimg.com/kapanlagi.com/g/rolling_stone_the_immortals/p/fariz_rm_di_acara_rolling_stone_the_immortals-20081031-001-anto.jpg

Fariz Rustam Munaf yang lebih dikenal dengan nama Fariz RM adalah seorang penyanyi dan musikus Indonesia. Sebagai penyanyi dan musikus, putra dari pasangan Roestam Moenaf, penyanyi RRI Jakarta, dan Hj. Anna Reijnenberg ini dikenal masyarakat melalui ciptaannya, seperti Barcelona dan Sakura, yang menjadi hits.

Sejak kecil Fariz telah diperkenalkan kepada musik. Ibunya adalah seorang pelatih piano. Selain itu, Fariz juga belajar piano pada Sunarto Sunaryo dan Prof. Charlotte Sutrisno JP. Karier bermusiknya dimulai pada usia 12 tahun, saat berteman dengan Debby Nasution dan Odink Nasution, membentuk "Young Gipsy" yang membawakan musik blues dan rock. Selanjutnya, Fariz bekerja sama dengan Addie M.S., Adjie Soetama, dan Iman R.N. untuk membuat operet pada acara perpisahan dan grup vokal sekolahnya.

Jalan ke dunia musik profesional mulai terbuka di tahun 1977. Fariz RM bersama Adjie Soetama, Raidy Noor, Addie MS, dan Ikang Fawzi yang merupakan teman sekolah (SMA Negeri 3 Jakarta), mengikuti Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan radio Radio Prambors| Jakarta. Meski hanya meraih juara III, namun tawaran dari berbagai grup band mulai berdatangan.

Fariz melanjutkan kuliah di ITB jurusan Seni Rupa pada tahun 1978. Fariz pun mencoba untuk mengembangkan dan menimba ilmu serta menambah pengalaman dengan bergabung di dua grup musik beraliran rock, Giant Step dan The Rollies. Fariz menjadi musisi pengganti untuk posisi keyboard Giant Step untuk penampilan panggung, dan menggantikan posisi pada drum untuk karya-karya pentas The Rollies. Fariz juga pernah membantu mengiringi kelompok musik dari Bandung pimpinan Harry Roesli, Harry Roesli Kharisma, di tahun 1979.

Akhirnya tahun 1980, Fariz merilis album keduanya yang bertajuk Sakura. Di album ini, dengan sistem rekam overdubbed, Fariz memainkan berbagai instrumen, seperti drum, kibor, gitar, bas, perkusi, sendirian. Bisa jadi Fariz terinsiprasi Stevie Wonder atau Mike Oldfield, pemusik yang bermain tunggal dalam sejumlah album rekamannya. Warna musiknya pun fresh dan groovy. Album ini sukses besar. Fariz kemudian merilis album perdananya yang belum sempat dirilis.

Di saat tren musik di negeri ini masih terbuai dalam balada yang mendayu-dayu, Fariz malah menawarkan konsep musik yang danceable ala Earth Wind & Fire dengan penonjolan pada aransemen brass section sebagai aksentuasi dan teknik bernyanyi falsetto. Setahun kemudian, Fariz R.M. membentuk grup Transs, yang personelnya antara lain Erwin Gutawa, pemusik yang sekarang banyak dikaitkan dengan aransemen berbau orkestral. Dengan Transs, Fariz menawarkan konsep musik fusion , yang akhirnya membuat sejumlah grup musik terinspirasi untuk menggarap musik fusion, yang memadukan jazz dan rock. Transs adalah grup yang maunya beridealisme tinggi. Ini terlihat dari kalimat yang tertera pada sampul album Transs, Hotel San Vicente (1981): "pembaharuan musik Indonesia dalam warna, personalitas, dan gaya". Boleh jadi kalimat itu berkonotasi gagah-gagahan belaka. Namun patut diakui, sejak pemunculan Transs, mulailah muncul grup-grup fusion seperti Krakatau, Karimata, Emerald, dan lain-lain

Pada tahun 1983, Fariz bergabung dengan Iwan Madjid dan Darwin B Rachman membentuk kelompok musik Wow. Mereka bertiga, Iwan (vokal, piano, keyboard), Darwin (bas), dan Fariz (drum) kemudian merilis album bertajuk Produk Hijau. Wow tetap menghadirkan nuansa rock progresif lewat lagu-lagu seperti "Pekik Merdeka", "Armageddon", hingga "Purie". Dhewayani. Setelah debut album dirilis, Fariz RM mengundurkan diri dari formasi Wow. Saat itu, selain bergabung dengan Wow, Fariz juga aktif di kelompok Symphony hingga Jakarta Rhythm Section, serta beberapa proyek album solonya.

Setelah itu, Fariz pun terus menelurkan karya-karyanya, baik di Indonesia maupun di Internasional. Selama 25 tahun kariernya sejak tahun 1978 hingga 2003, Fariz telah menghasilkan 20 album solo, 72 album kolaborasi, 18 album soundtrack, 27 album produksi dimana dia berperan sebagai produser dan 13 album internasional yang dirilis di Eropa dan Asia Pasifik. Di antara lagu-lagu ciptaannya yang terkenal hingga sekarang adalah lagu "Barcelona", "Nada Kasih" (duet dengan Neno Warisman), "Susie Bhelel", "Menggapai Bintang" (Symphony), "Selamat Untukmu" (Jakarta Rhythm Section), dan "Renungan" (Dibayang Dewasa) yang menampilkan duet Fariz RM dengan Marissa Haque.

Fariz pernah 'menghilang' sekitar 10 tahun dari panggung musik Indonesia. Untuk membuktikan eksistensinya, Fariz menggelar konser terbesarnya, yaitu Pagelaran Zaman Emas Fariz RM, 21 Agustus 2003 di Plenari Hall, JCC Jakarta. Konser tersebut menghadirkan pula keponakannya Sherina Munaf, Reza Artamevia, Titi DJ, Katon Bagaskara, Warna, /rif, dan Syaharani. Tak hanya itu, Dwiki Dharmawan ditunjuk untuk menggarap komposisi lagu dalam konser tersebut. Meski Fariz tetap memperlihatkan kepiawaiannya, konser tersebut dinilai gagal karena jumlah penonton yang terbialng cukup sedikit (’hanya’ 2000 orang dari kapasitas 5000), juga buruknya sound system yang sangat mengganggu penonton. Selain itu, Fariz dinilai 'terburu-buru', karena setelah menghilang sekian tahun, tiba-tiba muncul dengan konser akbarnya.

Usai menjalanni masa hukuman, Fariz menggelar konser tunggal yang bertitle Anthology Live Concert, di Rolling Stone Live Stone, Jln. Ampera Raya No.16, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, 25 Juli 2008. Pada konser tunggalnya tersebut Fariz berkolaborasi dengan artis-artis muda antara lain adalah Sherina Munaf, Koil, dan White Shoes & The Couples Company.

Fariz mengaku pernah kecanduan alkohol dan mengonsumsi narkoba. Bahkan akibat kebiasaannya itu, Fariz divonis menderita kanker liver pada tahun 1996. Kanker itu pula yang membuat tubuh Fariz sekarang terlihat kurus sekali dan dokter menyatakan tubuhnya tak mungkin gemuk lagi.

Tahun 2001, Fariz berurusan dengan polisi dengan tuduhan terlibat kasus peledakan bom di Asrama Mahasiswa Iskandar Muda, Manggarai, pada bulan Mei 2001. Fariz dicurigai lantaran ditemukan surat Fariz yang ditujukan kepada Panglima GAM di lokasi ledakan bom. Enam tahun kemudian Fariz berurusan lagi dengan polisi. Pada dini hari 28 Oktober 2007 ia ditahan polisi dalam sebuah razia di Jakarta dan ditemukan memiliki 1,5 linting ganja seberat 5 gram yang disimpan dalam bungkus rokok. Setelah melalui tes urine, Fariz dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis ganja. Dan terancam UU Narkotika dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun. Fariz RM akhirnya divonis 8 bulan penjara potong masa hukuman. Hukuman ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang menuntut 1 tahun penjara. Selain itu, sisa hukuman Fariz juga bakal dihabiskan di Rumah Sakit Melia Cibubur untuk rehabilitasi.

Fariz menikah dengan Oneng Diana Riyadini, mantan peragawati asal Semarang, Jawa Tengah pada akhir tahun 1989. Tak terlalu lama menunggu, Fariz-Oneng pun segera dikaruniai momongan. Namun sayang, putri pertama mereka, Ramanitya Khadifa hanya 15 detik menghirup udara dunia karena paru-parunya tidak berkembang. Dua tahun kemudian, pasangan ini pun dikaruniai putri kembar, Ravenska Atwinda Difa dan Rivenski Atwinda Difa yang lahir 26 Oktober 1991. Kemudian si kembar memiliki adik, Syavergio Avia Difaputra lahir 11 September 1998.

id.wikipedia.org

Album Solo



  • 1979 - Selangkah ke Seberang

  • 1980 - Sakura

  • 1981 - Panggung Perak

  • 1982 - Peristiwa 77-81

  • 1983 - Fariz & Mustaka

  • 1984 - Peristiwa 81-84

  • 1985 - Musik Rasta

  • 1987 - Do Not Erase (Nada Kasih)

  • 1988 - Living In Western World (Barcelona)

  • 1989 - Fariz Hitz (New Sakura)

  • 1989 - Fashionova

  • 1990 - Cover Ten

  • 1992 - Balada

  • 1993 - Romantic

  • 1996 - Dongeng Negeri Cinta

  • 1997 - Super Medley

  • 1998 - Kronologi

  • 2001 - Dua Dekade

  • 2002 - Mix!

  • 2006 - Curse on Cozmic Avenue


Album Duet



  • 1991 - Gala Premiere (w/ Jacob Kembar)

  • 1992 - Asean Skies (w/ Janet Arnaiz)

  • 1993 - Tabu (w/ Renny Djajoesman)

TODAY DIRECTORY © 2008 today directory.

TOPO