30.9.11

ARTIKEL TENTANG JUSTIN BIEBER

Lahir 1 Maret 1994, di Ontario, Kanada, Justin Bieber mengambil pernah juara kedua dalam kompetisi bakat lokal, kini berubah menjadi sebuah fenomena di YouTube yang kemudian menohok dunia. Dia menandatangani kontrak rekaman dengan Usher dan menjadi artis solo pertama yang memiliki empat single masuk Top 40 sebelum rilis album debut. "My World" merupakan album platinum di beberapa negara. Bieber kini tinggal di Atlanta.

Bieber selalu memiliki minat dalam musik. Ibunya memberinya kit drum untuk ulang tahunnya yang kedua dan  langsung berkata, "Tanganku akan kupukulkan, drum akan kugedor."

Sebuah kontes bakat digelar di kota kelahirannya, di usia 12 tahun, langkah pasti  menuju bintang terkenal. Justin dan ibunya mulai mem-posting klip Bieber, menyanyikan lagu-lagu Stevie Wonder, Michael Jackson, dan Ne-Yo di YouTube.

Dalam beberapa bulan, Justin jadi sensasi internet, digilai, seorang manajer terbang ke Atlanta untuk mempertimbangkan kontrak rekaman. Bieber bertemu dengan Usher, menandatangani kontrak.

Single pertama Bieber meraih platinum, sesaat setelah rilis. Albumnya terjual lebih dari 137.000 copy dalam seminggu.

Dia sekarang mengoleksi benda-benda glamour, layaknya artis AS yang telah sangat mapan. Dunia ditohok olehnya...

21.9.11

BIOGRAFI LYDIA KANDOU

KUNJUNGI http://id.wikipedia.org


http://images.detik.com/content/2008/05/23/431/naysila2.jpg

Lydia Kandou yang bernama lengkap Lydia Ruth Elizabeth Kandou (lahir di Jakarta, Indonesia, 21 Februari 1963) adalah aktris dalam dunia perfilman Indonesia sejak 25 tahun silam.

Ia lahir di Jakarta tetapi punya hubungan darah Manado-Belanda. Kehidupan yang dijalaninya terbilang tidak mulus. Sejak kecil sering sakit-sakitan, tidak boleh terlalu gembira, tidak boleh kaget dan terlalu sedih. Akibatnya, ia selalu dipisahkan oleh ibunya dari kakak-kakaknya dan dilarang bermain dengan saudara-saudara dan teman-temannya. Awalnya, ia sedih dan tak mengerti mengapa ibunya bersikap demikian. Akhirnya dia memahami bahwa apa yang dilakukan ibunya adalah untuk kebaikannya semata.

Akibat terlalu banyak menyendiri, ia tumbuh menjadi gadis pemalu dan tampil sederhana dalam bersikap maupun penampilan. Tawaran menjadi model menjadi terhambat karena sifat yang pemalu tadi. Kariernya bisa diraih setapak demi setapak terlalui atas usaha orang-orang yang sabar membinanya. Ibunya selalu mendukung dan memberikan motivasi kepadanya. Sejak SMP, Lydia sudah mengenal kebiasaan merokok. Selain, suka makan. Untuk menjaga kondisi tubuhnya, ia melakukan kegiatan senam dan berenang. Memasak adalah kegemarannya.

http://aneh.thatbest.com/wp-content/uploads/2010/05/9d097db1f9karang.jpg.jpg

Bermula sebagai model iklan Sakura Film, ia kemudian bertemu Imam Tantowi dan diajak mendukung film arahan Has Manan, Wanita Segala Zaman, produksi Rapi Film. Lewat film ini namanya melejit di saat usianya belum genap 17 tahun. Permainan aktingnya yang biasa-biasa saja dinilai produser untuk mengontraknya agar bermain film. Lydia Kandou kemudian bermain dalam film Melodi Cinta, Bunga-Bunga SMA, Mahkotaku Hilang, Seindah Rembulan. Ia pun akhirnya bisa menandatangani kontrak untuk empat sampai tujuh film sekaligus.

Pada awal 1980, Gope Samtani dari Rapi Film memberinya peran dalam film Aladin dan Lampu Wasiat (Aladin and His Magic Lamp) yang terkenal itu. Dalam film tersebut, ia bermain bersama Rano Karno. Raam Punjabi dari Parkit Film memberi peran di berbagai film, antara lain; 5 Cewek Jagoan (Five Deadly Angels) dan Perawan Rimba (Jungle Virgin Force). Film-film yang dilakonkan mampu menempatkannya menjadi artis terkenal di Indonesia untuk beberapa masa.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/486081.jpg

Pada tahun 1986 Lydia Kandou menikah dengan aktor Jamal Mirdad. Peristiwa ini menjadi begitu kontroversial, karena perbedaan agama. Lydia Kandou yang beragama Kristen dan Jamal Mirdad yang beragama Islam. Perbedaan agama di antara keduanya tidak menghentikan langkah keduanya menuju mahligai pernikahan, walaupun UU Perkawinan 1974 pasal 2 ayat 1 menghalangi mereka untuk bersatu secara sah. Undang-undang tersebut menyatakan : "Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya”. Untuk itu, sebuah perkawinan harus disahkan lebih dulu oleh agama yang bersangkutan sebelum didaftar ke Kantor Catatan Sipil. Konsekuensinya, banyak pasangan berbeda agama tidak dapat mendaftarkan pernikahan mereka di Kantor Catatan Sipil. Karena Undang-undang tersebut, bagi mereka yang akan menikah namun berbeda agama melakukannya secara diam-diam maupun menikah diluar negeri. Namun pasangan Jamal Mirdad dan Lydia Kandou nekad menikah di Indonesia dan memperjuangkan status mereka mati-matian di Pengadilan Negeri. Peristiwa yang terjadi tahun 1986 tersebut begitu menggemparkan. Tentangan dan kecaman dari agamawan dan masyarakat menghantam secara bertubi-tubi pasangan ini. Ketika mereka berdua memang pada saat itu sedang berada dipuncak karier, liputan berbagai media saat itu membuat peristiwa pernikahan beda agama ini semakin heboh. Tetapi setelah melewati perjuangan panjang dan melelahkan dan didasari cinta yang kuat di antara keduanya, akhirnya dengan bantuan pengacara, pernikahan mereka disahkan juga oleh pengadilan pada tahun 1995.

Ibu Lydia adalah salah seorang menentang habis-habisan pernikahan Lydia yang saat itu berumur 22 tahun dengan Jamal. Karenanya sang ibu pun pindah dari Jakarta ke Bandung. Lydia tahu bahwa dia menyakiti hati ibunya, maka dua hari sekali Lydia dan Jamal menemui ibunya. Namun dalam kunjungan-kunjungan itu Jamal selalu menunggu di depan rumah. Selama kurang lebih setahun, Jamal rela bolak-balik Jakarta-Bandung dan tidur di mobil, sementara Lydia menginap di rumah sang Ibu. Akhirnya ibu Lydia menjadi luluh juga hatinya. Suatu hari, Lydia hendak menginap di rumah ibunya, dan tanpa disangka, sang Ibu menyuruh Lydia mengajak Jamal masuk ke dalam rumah. Saat diterima, Jamal pun langsung meminta maaf kepada ibu Lydia.

Agama dan orangtua bukan masalah satu-satunya yang dihadapi pasangan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad ini. Masalah beda budaya juga merupakan masalah yang harus dihadapi keduanya. Lydia yang berdarah Manado-Belanda dan Jamal yang berdarah Jawa membuat mereka harus melakukan penyesuaian diri terhadap karakter dan latar belakang budaya masing-masing. Namun dengan prinsip perbedaan adalah pelajaran buat mereka yang dianggap berharga dan istimewa dan dengan kesabaran dan menghormati perbedaan, pasangan ini dapat melaluinya dengan baik sampai saat ini.

Dari perkawinan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad lahir empat anak. Mereka adalah Hanna Natasya Maria, Kenang Kana, Nasyila, dan Nathana Ghaza. Hanna (Nana) Natasya dan Naysila telah mengikuti jejak karier orang tuanya. Keduanya bermain dalam sinetron produksi SinemArt yang ditayangkan stasiun televisi RCTI berjudul Liontin 2. Tema lagu: Menunggumu digarap Ariel Peterpan dari album Senyawa yang cerita dan skenarionya digarap Poetri Pranarka dan Alexis Leirissa. Film televisi ini disutradarai oleh Noto Bagaskoro.

sumber foto : detikhot,kapanlagi.com,inilah.com

JEJAK BERLUMUR DOSA #7B

Wulan, demikian nama cewek itu, tersadar di saat Mario menggagahinya. Karena kaget, ia tak mampu berteriak minta tolong... tubuhnya lemas tak berdaya, matanya menatap kepala Mario yang meringis-ringis... tersengal-sengal tepat di depan mukanya.
Setelah selesai, giliran Aldi yang menggagahi...

Pacar Wulan yang tergolek di lantai, ternyata telah meninggal karena cekikan Aldi. Mario memegang pergelangan tangannya, nadinya berhenti, dada tak bergerak... hidung tidak bernafas...
Cemas melanda pikiran Mario, seraya menyuruh Aldi agar cepat menyelesaikan aksi bejatnya.

Suasana di luar sepi sekali, semua anak kost terlelap... pagi buta yang dingin menyelimuti...
Wulan semakin tak berdaya, matanya merem melek... pengaruh narkoba yang dikonsumsi bersama pacarnya yang sudah meninggal, mengakibatkan dirinya tidak bisa sadar 100%... kondisi tubuhnya makin lemah.
Aldi dengan cepat menyelesaikan perkosaannya...

Keduanya kembali keluar, mengendap-endap... meninggalkan Wulan yang hanya berbusana setengahnya... Pacarnya, Eno, berada di samping, dalam keadaan tak bernyawa.

OLEH KI BANYU AGUNG

20.9.11

Biografi Keith Richards

Keith Richards  adalah musikus rock Inggris. Keith Richards juga bermain di film Pirates of the Caribbean: At World's End sebagai Teague Sparrow, ayah Kapten Jack Sparrow. Lahir di Dartford, Kent, Inggris, Britania Raya, 18 Desember 1943

Selain sebagai musikus dan aktor, Keith Richards juga adalah penulis lagu, produser rekaman juga penulis buku kategori 'Best Seller', Dikenal sebagai salah satu pendiri band Rolling Stones, Gitaris Keith Richards terkenal dengan permainan rythm gitarnya yang inovatif sehingga menempatkannya pada rangking 10 dalam "100 Gitaris Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stones tahun 2003, Bersama rekannya penulis lagu dan penyanyi Mick Jagger, Richards telah menulis dan merekam ratusan lagu, 14 diantaranya masuk dalam "500 Lagu Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stones.

Anak tunggal dari Bert Richards dan Doris Dupree Richards, Keith Richards lahir di Dartford, Kent. Ayahnya seorang buruh pabrik, terluka saat Perang Dunia II. Tempat tinggal mereka di Chastilian Road dihantam bom V-1 flying bomb tentara Nazi pada 5 Juli 1944 waktu dia dan ibunya pergi membesuk Bert Richards di Rumah Sakit Normandy invasion. Orang tua dari bapaknya adalah pekerja sosial sekaligus pemimpin lembaga sosial. Bapak dari ibunya (Augustus Theodore Dupree), yang sering tour keliling Inggris bersama kelompok musik jazz bernama 'Gus Dupree and his Boys' adalah orang pertama yang memberi pengaruh keinginan bermusiknya dan membuatnya tertarik pada permainan gitar. Ibunya memperkenalkan musik Billie Holiday, Louis Armstrong dan Duke Ellington lalu untuk pertama kalinya membelikannya sebuah gitar jenis akustik merek Rosetti seharga 7 Poundsterling sementara bapaknya kurang mendukung sering bilang "Hentikan suara berisik itu!". Pemain gitar idola pertamanya adalah Scotty Moore.

Richards masuk sekolah dasar yang sama dengan Mick Jagger, Wentworth Primary School. Keduanya sudah saling mengenal semasa sekolah dan tinggal bertetangga hingga tahun 1954. Ditahun yang sama keluarga Richards pindah ke tempat baru yang digambarkannya sebagai 'kawasan perumahan perusak jiwa hunian para pejabat di daerah paling pinggiran kota' yang tampak seperti 'hutan beton menjemukan'. Tempat tinggal baru ini membuat Richards kecil bingung tidak bisa kemana-mana, sehingga dia pindah sekolah setahun kemudian di Dartford Technical School (pada waktu itu yang kemudian terpecah jadi 2 sekolah) yaitu Wilmington Grammar School for Boys dan Wilmington Enterprise College yang dijalaninya tahun 1955-1959.

Jake Clair pemimpin paduan suara di Dartford Technical School melihat kemampuan bernyanyi Richards dan memasukannya dalam paduan suara sekolah. Richards bernyanyi dalam kelompok trio penyanyi sopran anak-anak, salah satu penampilannya di Westminster Abbey disaksikan ratu Elizabeth II.

Pada tahun 1959, Keith dikeluarkan dari Dartford Technical School karena sering bolos, kepseknya menyarankan supaya dia lebih sering berada dirumah mengambil kursus seni didaerah sekitar kota Sidcup. Di Sidcup Art College, Keith menghabiskan waktunya bermain gitar setelah dia mendengar permainan pemusik blues Amerika seperti: Little Walter dan Big Bill Broonzy. Dia menukar hasil rekamannya dengan sebuah gitar listrik merek Höfner bodi berlubang, yang menjadi gitar listrik pertamanya. Dick Taylor murid berprestasi di Sidcup juga temannya sesama pemusik masa depan, mengenang "Di Sidcup banyak jenis musik yang dimainkan dan kami sering masuk ke ruang-ruang kelas yang kosong dikelilingi banyak gitar nganggur..meski pada waktu itu Keith sudah mampu memainkan hampir semua permainan gitar Chuck Berry". Di Sidcup, Taylor juga memperkenalkan bermacam jenis narkoba pada Keith . "Supaya bisa terus terjaga bersama musik kami sampai larut malam dan pagi harinya bisa tetap hadir di Sidcup Art College, Keith dan saya secara rutin minum pil doping yang tidak hanya membuat kita terus melek tapi bikin kita jadi semangat, kami juga suka mencoba berbagai macam pil termasuk pil yang diminum oleh gadis-gadis saat haid, obat penghirup Nostrilene dan lainnya".

Di seberang sekolah ada sebuah taman kecil yang ada kandang burungnya, didalamnya ada burung kakatua. Kami biasa memanggilnya Cocky The Cockatoo.... Keith sering memberinya makan pil doping dan membuat kakatua itu sempoyongan di tempat hinggapnya. Setiap kami berdua merasa jenuh, maka kami pergi kesana dan memberikan si Cocky pil pembangkit semangat jenis lainnya....

Pertengahan 1962 Richards meninggalkan Sidcup Art College untuk mengejar karier musik yang baru mulai dirintisnya dan pindah ke sebuah flat di London bersama Jagger dan Jones. Pada saat yang hampir bersamaan orang tuanya bercerai. Richards tetap menjaga hubungan dengan ibunya yang sangat mendukung kegiatan bermusiknya, tapi hubungan dengan bapaknya makin renggang bahkan tidak saling kontak hingga tahun 1982.

Richards memukau dengan gaya permainan gitar grip dan rythm, sangat ahli menghindari pengulangan riff gitar yang sama (dalam satu komposisi musik) yang disebut gitaris Chriss Spedding sebagai " langsung, jelas dan tanpa basa basi". Richards lebih memilih tampil bersama gitaris lain dan selalu didampingi oleh gitaris lain pada setiap turnya. Chuck Berry adalah yang selalu jadi sumber inspirasinya. Richards dan Jagger sering membawakan musiknya dalam band pertama mereka Little Boy Blue and the Blue Boys dan adalah Jagger dan Richards yang memperkenalkan musik Berry diawal penampilan Rolling Stones, musik Jimmy Reed dan Muddy Waters adalah sumber inspirasi yang lain dan yang menjadi dasar gaya memadu-padankan rythm dam melody yang dikembangkan Richards dan Brian Jones.

Pada akhir 1960-an peranan Brian Jones makin berkurang, menyerahkan sepenuhnya pada Richards permainan gitar pada sejumlah track rekaman, termasuk slide gitar yang merupakan keahlian Jones di tahun-tahun awal kelompok itu. Gitaris pengganti Jones, Mick Taylor kerja bersama Rolling Stones dari tahun 1969 sampai 1974 dan Taylor sangat ahli memainkan melody, mengungkapkan perbedaan yang jelas batas antara melody dan rythm, hal penting dalam suatu penampilan. Tahun 1975 Taylor digantikan oleh Ronnie Wood menandakan kembalinya gaya permainan saling mendukung yang dia dan Richards namakan 'seni petikan kuno'.

Tahun 1967/68 menggebrak Rolling Stones "sejumlah tour memberi peluang Richards fokus pada 'open tunings'". Open tunings biasa dimainkan pada slide gitar tapi Richards memainkannya pada permainan rythm. Dalam memainkannya dia mengembangkan gaya innovative dan distinctive yaitu dengan cara menahan dan menggetarkan bunyi chord pada senar I-IV yang bisa didengar pada "Street Fighting Man" dan "Start Me Up". Richards menggunakan bermacam open tunings (disamping menggunakan nada standar) tapi favoritnya dengan 5 senar variasi dari nada open G memakai GDGBD dengan tanpa menekan senar ke 6 (bassnya). Beberapa gitar Telecasternya disetel seperti ini dan setelan seperti ini sangat terlihat pada warna musik Rolling Stones juga tampak dalam konser "Hongky Tonk Women, Brown Sugar dan Start Me Up".

Richards mengutamakan pemakaian gitar akustik sebagai dasar permainan gitarnya dan pernah bilang: "...anda tak akan pernah mendapat hasil maksimal pada gitar listrik karena anda kehilangan sentuhannya". Permainan gitar akustik Richards terdengar pada banyak nomor sepanjang karier Rolling Stones diantaranya "Not Fade Away", "Brown Sugar", "Beast of Burden" dan "Almost hear You sigh". Semua suara gitar yang terdapat dalam lagu "Street Fighting Man" versi studio, adalah permainan gitar akustiknya dengan cara mendekatkannya pada alat mikrofon perekam kaset mini, teknik yang sama juga digunakan pada nomor "Jumpin'Jack Flash".

Richards melukiskan tugasnya dalam Rolling Stones ibarat 'memberi oli pada mesin', Ian Stewart menyebutnya pemimpin musiknya Rolling Stones, Bill Wyman dan Ronnie Wood, keduanya mengatakan bahwa sementara anggota band lain mengikuti drummer, semua personil Rolling Stones mengikuti Richards. Tahun 1978 Wyman pernah bilang "Dipanggung anda tidak bisa ikut bermain tanpa mengikuti permainannya".

Suara vokal Keith Richards tampak pada sejumlah rekaman Rolling Stones dan pada semua album sejak Between the Button(1967), tampil sebagai vokalis utama dan vokalis penyelaras. Richards menjelaskan bahwa latihan olah vokalnya semasa ikut paduan suara anak-anak dulu adalah sebagian koleksi kemampuan profesionalnya kini dan pernah bernyanyi "Sudah bukan suara terindah didunia lagi kini tapi saat berada pada kondisi terbaiknya, sang Ratu-pun menyukainya......Bukan tugas saya menyanyi tapi jika anda ingin mengarang lagu anda harus tahu bagaimana menyanyi" Dipanggung Richards mulai mengambil alih posisi vokalis utama sejak 1972, menyanyikan lagu "Happy" (dari album Exile on Main Street) yang jadi 'signature song'nya Keith Richards, sering dibawakan saat tour Rolling Stones sejak saat itu. Seperti halnya pada tour solo kariernya sejak 1972-1982, pada sejumlah konser Rolling Stones, Richards juga menyanyi sebagai vokalis utama. Sejak tahun 1989 dia menyanyikan dua lagu dalam setiap show, sejumlah album versi studio sejak Dirty Work(1986) mencantumkan namanya sebagai 'lead vocal' sedikitnya 2 lagu. Pada saat terakhir konser (musim gugur 2006 dan musim panas 2007) yaitu tour "Bigger Bang Tour"nya Rolling Stones. Richards melepas gitarnya, tanpa instrumen menyanyikan lagu ciptaan tahun 1969 "You Got The Silver", sebelumnya dia pernah mengganti gitar dengan keyboard saat konser tapi pada konser itulah pertama kalinya sejak masa paduan suara anak-anak, Richards tampil dipanggung hanya bermodal suara vokal.

Keith Richards bermain bass pada sejumlah rekaman studio Rolling Stones, mulai "Have You Seen Your Mother Baby Standing in the Shadow"(1966) hingga "Inflamy"(2005). Suatu kejadian yang tidak biasa ialah waktu dia dan Bill Wyman keduanya terdesak harus main bowed double bass pada "Ruby Tuesday"(1967). Wyman dapat bagian menekan dan memetik dawai sementara Richards bagiannya menggesek tali busur.

Konstribusi Richards lainnya dalam permainan bass, pada rekaman "Jumpin' Jack Flash"(1968), "Sympathy for The Devil"(1968), "Live With Me"(1969), "Before They make Me run" (1978), "Sleep Tonight"(1986) dan "Brand New Car"(1994). Sesekali bermain bass saat manggung seperti penampilannya dengan The Dirty Mac 1968 dan saat membawakan "Symphaty for The Devil" pada konser Rolling Stones di Madison Square Garden, Juni 1975,

Permainan keyboardnya mengiringi lagu "She Smiled Sweetly"(1967), "Memory Motel"(1976), "All About You"(1980), "Thru and Thru"(1994) dan "This Place is empty"(2005) Keith juga mengkomposisi musik dengan piano pada lagu lama Stones "Have You Seen Your Mother Baby, Standing in the shadow" dan "Let's Spend the night together".

Richards dan Jagger berkolaborasi menulis lagu tahun 1963, mengikuti the Beatles' Lennon/McCartney dan dapat dukungan dari manager Rolling Stones Andrew Loog Oldham, yang melihat kesuksesan band itu tinggal selangkah. Hasil kolaborsi awal Richards dan Jagger juga direkam oleh artis lain, diantaranya Gene Pitney, yang menulis lagu "That Girl Belongs to Yesterday" yang jadi urutan no. 1 di Top Ten single Inggris. Richards mengenang "Kami menulis lagu sembarangan saja akhirnya masuk Top 10 hits. ... tidak ada sesuatu dengan kami, kecuali kami cuma menulisnya, itu saja."

Lagu Rolling Stones karya orisinil Jagger/Richards pertama yang masuk top-ten hit "The Last Time"(1965) dan "Satisfaction"(1965) jadi lagu no. 1 kelas dunia mereka. (Richards menyatakan irama musik "Satisfaction" datang saat dia tidur, begitu terbangun dia punya banyak waktu untuk merekamnya di perekam kaset dikamarnya). Sejak album Aftermath(1966) hampir keseluruhan album berisi karya Jagger/Richards. Musik mereka ada pengaruh blues, R&B, rock&roll, pop, soul, gospel dan country. Melewati tahun 70-an musik mereka memasukan unsur funk, disco, reggae dan punk. Richards juga merekam lagu balada seperti "All About You"(1980).

Berikut adalah daftar lagu Rolling Stones dimana Richards mengisi lead vocal atau vokal penyelaras:

  • "Something Happened to Me Yesterday" (bergantian dengan Jagger), "Connection" (bersama Jagger) - Between the Buttons (1967)

  • "Salt of the Earth" (first verse) - Beggars Banquet (1968)

  • "You Got the Silver" - Let It Bleed (1969)

  • "Happy" - Exile On Main St. (1972)

  • "Coming Down Again" - Goats Head Soup (1973)

  • "Memory Motel" (bergantian dengan Jagger) - Black and Blue (1976)

  • "Happy" (live) - Love You Live (1977)

  • "Before They Make Me Run" - Some Girls (1978)

  • "All About You" - Emotional Rescue (1980)

  • "Little T&A" - Tattoo You (1981)

  • "Wanna Hold You" - Undercover (1983)

  • "Too Rude", "Sleep Tonight" - Dirty Work (1986)

  • "Can't Be Seen", "Slipping Away" - Steel Wheels (1989)

  • "Can't Be Seen" (live) - Flashpoint (1991)

  • "The Worst", "Thru and Thru" - Voodoo Lounge (1994)

  • "Slipping Away" (acoustic studio rehearsal) - Stripped (1995)

  • "You Don't Have to Mean It", "Thief in the Night", "How Can I Stop" - Bridges to Babylon (1997)

  • "Thief in the Night" (live) - No Security (1999)

  • "Losing My Touch" - Forty Licks (2002)

  • "Happy" (live), "The Nearness of You" (live), "You Don't Have to Mean It" (live) - Live Licks (2004)

  • "This Place Is Empty", "Infamy" - A Bigger Bang (2005)

  • "Hurricane" - CD single (free at U.S. Rolling Stones concerts in 2005 with donation to Hurricane Katrina fund)

  • "Thru and Thru" (live) - Rarities 1971-2003 (2005)

  • "You Got the Silver" (live), "Connection" (live), "Little T&A" (live) - Shine a Light (2008)


 

id.wikipedia.org

9.9.11

DOWNLOAD VAI SEX AND RELIGION

VAI : SEX AND RELIGION



























ReleasedJuly 27, 1993
Recorded1993
GenreProgressive metal, instrumental rock
Length59:18
LabelRelativity / Epic
ProducerSteve Vai


  1. "An Earth Dweller's Return" - 1:03

  2. "Here & Now" - 4:47

  3. "In My Dreams With You" (Steve Vai, Desmond Child, Roger Greenawalt) - 5:00

  4. "Still My Bleeding Heart" - 6:00

  5. "Sex & Religion" - 4:24

  6. "Dirty Black Hole" - 4:27

  7. "Touching Tongues" - 4:33 (Sakush KC)

  8. "State Of Grace" - 1:41

  9. "Survive" - 4:46

  10. "Pig" (Steve Vai, Devin Townsend) - 3:36

  11. "The Road To Mt. Calvary" - 2:35

  12. "Down Deep Into The Pain" - 8:01

  13. "Rescue Me Or Bury Me" - 8:25

  14. "Just Cartilage" (Japanese bonus track) (Steve Vai, Devin Townsend) - 4:19




MUSISI :

  • Steve Vai - guitar, vocals

  • Devin Townsend - lead vocals

  • T. M. Stevens - bass

  • Terry Bozzio - drums


 

DOWNLOAD ALBUM

TODAY DIRECTORY © 2008 today directory.

TOPO