26.9.13

Profil Musisi : Ikang Fawzi

Ahmad Zulfikar Fawzi populer dengan nama Ikang Fawzi lahir di Jakarta, 23 Oktober 1959, ia adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding di dunia seni yang membesarkan namanya. Ikang menikah dengan aktris dan politikus Marissa Haque.

Ikang menghabiskan masa kecilnya (TK dan SD) di Belgia dan Jepang, mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai diplomat. Darah seni mengalir dari ayahnya. Ayah Ikang dulu pemain Hawaiian, pencipta lagu dan penyanyi. Karena dorongan dari ayahnya, Ikang, yang berusia 10 tahun, dimasukkan ke Yamaha Musik di Jepang untuk kursus privat electone dan drum. Tak hanya musik, Ikang juga belajar beladiri. Saat di Jepang Ikang belajar karate. Setelah kembali ke Indonesia, dia menekuni pencak silat.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMU, Ikang kian mengembangkan bakat bermusiknya bersama temannya Addie M. S.. Beberapa album yang telah dikeluarkan oleh Ikang antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi". Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 di antaranya di aransemen oleh Addie M. S., yang berperan juga sebagai music directornya. Sedangkan album terbarunya, "Dua Sisi", dirilis April 2005 setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karyanya.

Ikang pernah mendapat gelar "The Best Rocker" pada tahun 1987.

Awal perkenalan Ikang dengan dunia seni peran adalah saat mengisi malam puncak FFI 1981. Saat itu Ikang tampil sebagai penyanyi, kemudian ia diajak main film "Pengantin Remaja II" (1982). Keberuntungan didapat oleh Ikang, dirinya dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Mereka bermain bersama setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987).

Ikang juga pernah bermain bersama Rhoma Irama. Dalam film tersebut Ikang juga berpartisipasi mengisi soundtrack film tersebut dengan lagunya yang melegenda, "Preman". Ikang Fawzi menikah dengan aktris Marissa Haque pada tanggal 12 April 1987. Setelah meraih gelar sarjana pada tahun 1987, Ikang terjun ke bisnis real estate. Pernikahannya dengan Marissa membuahkan dua orang anak, yaitu Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi. Putri pertama mereka yang akrab dipanggil Bella telah mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai artis. Pada tanggal 20 Juni 2007, Bella menjadi pemenang 'Abang None Jakarta' perwakilan dari Jakarta Barat.

Tahun 1984, ada satu film yang disutradarai oleh Sophan Sophiaan, judulnya TINGGAL LANDAS BUAT KEKASIH. Film ini tidak akan pernah hilang dari dari memori Ikang. Di situlah ia bertemu dan menjalin keakraban dengan Marissa Grace Haque, SH, yang kini setia mendampingi Ikang sebagai isteri tercinta. Walaupun ada tangan lain yang turut membantu, tepatnya tangan lain itu adalah milik Rima Melati, tetapi keputusan akhir tetap ada dalam tangan Ikang sendiri.

"Tentang dia? Saya sih OK - OK saja. Fisik OK, iman OK, wawasan OK. Berarti harus kawin sama gua! Alhamdulilah jadi juga! She is the best woman for me", jelasnya tentang wanita terbaik dalam hidupnya, Marissa Haque.

Sekarang mereka tidak hanya berdua mengarungi hidup berkeluarga. Ada 2 puteri manis yang mulai beranjak remaja ikut mewarnai hidup Ikang & Marissa. Puteri pertama, Isabella Muliawati Fawzi dan yang kedua Marsha Chikita Fawzi.
Sebagai orang tua, Ikang dan Marissa memilih jalan yang paling demokratis bagi pendidikan kedua puterinya.
"Marissa sangat concern terhadap pendidikan anak. Kami berdua sebagai orang tua hanya memberikan motivasi dan saran pendidikan seluas - luasnya buat mereka, tapi mereka bebas memilih dan mengembangkan potensi yang ada sesuai bakat dan minat mereka masing - masing" demikian paparnya.

Menjadi tenar, sibuk dan aktif ternyata tidak membuat ikang menomorduakan keluarga. Sulitkah baginya dalam membagi waktu? "Tidak terlalu sulit. Semua unit usaha yang saya jalankan berhubungan. Di samping itu manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling mulia, punya akal, & selalu berkembang." jelasnya. Bertolak dari situ, Ikang berusaha mengatur waktu seefektif dan seefisien mungkin, sehingga apapun yng dikerjakannya bisa memberikan kontribusi yang optimal bagi setiap bidang. "Saya selalu ingin memberikan nilai tambah, menggairahkan dan menyenangkan lingkungan kerja dan keluarga saya," tegas Ikang dalam hal komitmen dirinya terhadap karier dan keluarga.

Prestasi demi prestasi diraih Ikang dalam kapasitasnya sebagai musisi Rock Indonesia. Bisa jadi ini adalah buah dari prinsipnya di kala remaja. "Dulu, waktu masih remaja, saya punya prinsip JANGAN SAMPAI SEKOLAH MENGGANGGU MUSIK!" jelasnya sambil tertawa.

Keteguhannya memegang prinsip tersebut membuahkan hasil. Sederet penghargaan berhasil diperoleh Ikang dari dunia musik yang begitu dicintainya.

Pengalaman dalam dunia musik ketika Ikang berusia 11 th mengantar Ikang untuk mulai serius menekuni musik di usianya yang ke-18. Sejalan dengan pertambahan usia, Ikang memutuskan untuk mulai merilis album pertamanya "STAFF" pada tahun 1981.

Sampai dengan saat ini sudah tercetak 1 album grup dan 6 album solo, dan masih ada beberapa album single dan campuran miliknya. Perjalanan karir seorang Ikang Fawzi penuh dengan hal-hal yang fantastis.

Terhadap perkembangan musik di Indonesia saat ini, Ikang mempunyai pendapat, yang kiranya bisa jadi masukan yang menarik. "Secara prinsip musik Indonesia saat ini baik, tapi sistem media kita terlalu mengagungkan musik barat. Sehingga disadari atau tidak, situasi ini menghambat kreativitas musisi kita dalam mengembangkan unsur-unsur musik tradisional yang kaya dan dinamis. Ini sangat disayangkan. Coba pikir, kenyataannya orang Barat justru makin menggemari dan menggali elemen musik Asia, khususnya Indonesia." Di lain pihak Ikang mengakui bahwa situasi krisis moneter saat ini mendorong para musisi untuk menjadi lebih jeli dan kreatif.

Tahun 2010 Ikang Fawzi dan Marissa Haque terlihat kian harmonis. Apa Rahasianya?

Ternyata, mereka selalu meluangkan waktu untuk dihabiskan hanya berdua saja. Saat ini, kedua putri mereka, Isabella Muliawati Fawzi (Bella) dan Marsha Chikita Fawzi (Kiki), lebih banyak beraktivitas di luar rumah.

Bella sibuk dengan profesinya sebagai wartawan di salah satu stasiun tv swasta, sementara Kiki menyelesaikan pendidikannya di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Ya, akhir-akhir ini kami memang lebih sering berdua saja. Di rumah berdua, jalan-jalan juga berdua. Kami enjoy dengan kondisi yang ada," tutur Marissa ditemui di kediamannya, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (12/9).

Terkadang, baik Ikang maupun Marissa, merasa rindu akan kebersamaan bersama anak-anak. Dari pada sedih, akhirnya mereka memilih untuk memanfaarkan momen tersebut untuk bulan madu kedua.

"Sekarang kami enggak mungkin punya anak lagi. Tapi setidak-tidaknya kami bisa meningkatkan kualitas hubungan. Punya dua anak perempuan sudah segala-galanya buat kami," pungkas Ikang lantas tersenyum.

Marissa Haque selalu menyajikan makanan khas eropa setiap Lebaran. Icha--sapaan akrab Marissa-- melakukan hal itu untuk mengenang memori masa lalu keluarga ketika berada di luar negeri.

"Kita sekeluarga selalu menyajikan makanan khas eropa, seperti steak lidah, makaroni, tempura, rollade, dan pasta kalau Lebaran itu pasti ada," ujar Marissa.

Istri Ikang Fawzi ini menyajikan makanan eropa karena keluarganya selalu meminta untuk disajikan setiap Lebaran tiba.

"Suami dan anak-anak aku yang minta, kata mereka tidak afdhol kalau tidak ada makanan eropa," pungkasnya.

Bagi Marissa dengan menyiapkan makanan eropa, keluarga menjadi ingat tempat dimana pernah disinggahinya bersama suami dan anak-anak tercinta.

"Aku itu kalau mempersiapkan makanan eropa jadi ingat kenangan bersama keluarga," papar wanita kelahiran 1962 tersebut.

www.ikangfawzi.com / id.wikipedia.org

TODAY DIRECTORY © 2008 today directory.

TOPO